GENMUSLIM.id - Israel terus lakukan pengeboman dari udara, darat, dan laut di Jalur Gaza bagian tengah, kamp pengungsi Nuseirat dan beberapa daerah di Kegubernuran Pusat secara berurutan.
Dikutip Genmuslim.id dari media sosial Twitter/@Aljazeera, bahwa Israel melakukan serangan dari pesawat dan altileri yang mengakibatkan kematian lebih dari 210 warga Palestina dan melukai 400 orang lainnya.
Serangan ini menggemparkan platform media sosial, dengan beredarnya ratusan gambar mengerikan dan menyakitkan dari foto korban akibat besarnya pengeboman yang dilakukan Israel di kampung pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah.
Baca Juga: 10 Motivasi dan Inspirasi dari Ali bin Abi Thalib Tentang Cinta, Menjaga Aurat Wanita, dan Kejujuran
Dalam gambar-gambar yang tersebar di platform media sosial, terlihat ada puluhan tubuh anak-anak dan perempuan yang tidak utuh, ratusan orang terluka, bahkan anak yang meninggal saat tengah masih mengunyah makanannya.
Serangan kali ini lebih parah dari sebelum-sebelumnya, dan memunculkan kemarahan dari warganet. Terutama setelah Amerika Serikat mengumumkan partisipasi pasukannya dalam serangan tersebut bersama tentara Israel.
Ribuan orang berdemonstrasi di London dan Washington, mengecam perang pemusnahan warga Palestina dan menuntut pemerintah mereka untuk berhenti mendukung tentara pendudukan.
Axios mengatakan bahwa militer Amerika membantu Israel dalam proses pengembalian para tahanan.
Sementara juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaida membenarkan bahwa proses pengembalian 4 tahanan mengakibatkan terbunuhnya tahanan lainnya.
Sedangkan Brigade Al-Quds mengatakan bahwa mereka mengebom markas besar Divisi Gaza di Gaza dengan serangan rudal di Situs Ra'im, saat tentara Israel melanjutkan operasinya di Deir al-Balah, sebelah timur Bureij dan Rafah.
Kedatangan Israel dalam rangka pengembalian tahanan menuju Palestina ini dianggap Pakar Militer Mayor Jenderal Fayez Al Duwairi sebagai kesempatan emas atau trik bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang berusaha memperpanjang perang dengan segala cara dan dalam memperbaiki kegagalan-kegagalan sebelumnya.
Al Duwairi juga menambahkan bahwa mereka bisa saja melakukan operasi dengan jumlah pasukan yang sedikit di lingkungan sekitar para tahanan, namun mereka sengaja untuk melakukan pengeboman di kalangan warga sipil.
Baca Juga: Viral! Video Ibu di Palestina Berdoa “Ada Lagi Ya Allah? Nggak Apa-Apa, Sampai Engkau Ridho”
Namun, pernyataan mereka menunjukkan seolah kedatangan mereka ke para tahanan adalah hal yang "tidak disengaja".
"Serangan kali ini adalah salah satu serangan paling berdarah sejak awal agresi Israel, dan serangan tersebut dilakukan setiap hari di bawah pengawasan dunia dan di tengah keheningan dan kekecewaan dari komunitas internasional, seolah-olah serangan terhadap rakyat di Gaza siang hingga malam setiap harinya adalah hal yang biasa" Ujar salah satu warganet di platform twitter.***