Saat itu, negeri Persia dipimpin oleh Raja Cyrus atau Koresh Agung. Suatu saat setelah raja Nebukadnezar wafat, Persia memerangi Babilonia.
Kaum Yahudi yang telah diperbudak pun berkhianat dan menemui raja Cyrus untuk menawarkan bantuan. Pada saat itu, Persia berhasil mengalahkan Babilonia.
Raja Cyrus kemudian membalas ‘kebaikan’ orang Yahudi dan mengirim mereka ke Baitul Maqdis dan sebagian dibawa ke negeri Persia. Di Persia, Kaum Yahudi mendapatkan tempat yang mulia.
Pada tahun ke 3 hijriyah, terbentuk sebuah kerajaan Islam bermazhab syiah di negeri Persia bernama Kerajaan Buwaihiyah.
Kerajaan ini memberikan prioritas kepada orang Yahudi sehingga orang Yahudi sangat dekat dengan pemerintahan.
Kaum Yahudi pada masa itu, memilih untuk tinggal di sebuah kota bernama Ashbahan yang namanya disebutkan di dalam Hadist Rasulullah.
Kemudian, Kerajaan Buwaihiyah runtuh dan terbentuk kerajaan baru yang bernama Kerajaan Safawiyah bermazhab Syiah.
Berbeda dengan Kerajaan sebelumnya, Kerajaan Safawiyah tidak suka dengan orang Yahudi.
Meski demikian, kaum Yahudi masih tetap ada di negeri Persia saat itu khususnya di Kota Ashbahan.
Kerajaan Safawiyah runtuh kemudian terbentuk kerajaan Ifshariyah.
Kerajaan ifshariyah runtuh dan terbentuk kerajaan Al Qadiriyah.
Kerajaan Al Qadiriyah runtuh dan terbentuklah kerajaan baru bernama Kerajaan Bahlawiyah tahun 1925.
Kerajaan ini merupakan kerajaan yang paling dekat dengan Yahudi hingga rajanya dijuluki sebagai Koresh kecil.
Sampai pada tahun 1948, banyak orang Iran beragama Yahudi banyak pindah ke Israel yang jumlahnya mencapai 150.000.