“Jangan dek,”
“Gak papa pak, rumah saya dekat sini kok,” ujar Qiyam seraya menjelaskan
“Jazakumullah Khairan Katsiran,” kata bapaknya.
Percakapan itu pun berakhir setelah keduanya mengucap salam.
Tanpa disadari oleh Qiyam, sedari tadi Lail memperhatikannya dari atas tangga.
Lail terlihat senyam-senyum sendiri melihat kejadian itu.
Setibanya di kelas, Lail pun terkejut melihat kedatangan pemuda yang masuk kelasnya.
Pemuda itu ternyata Qiyam yang tadi memberikan sandal untuk bapak-bapak yang ia lihat tadi. Qiyam menggantikan dosen lain yang berhalangan hadir.
Lail kembali senyam-senyum terkesima melihat ketampanan serta kebaikan hati seorang Qiyam.
Setelah selesai jam pelajaran kuliahnya, Lail dan teman-teman Lail, serta Qiyam pulang ke rumahnya masing-masing.
Lail yang merupakan seorang Muslimah taat selalu bangun jam 04:30 subuh, Lail selalu berdoa meminta laki-laki yang beriman serta bertanggung jawab untuknya nanti.
Keesokan harinya, Lail terlihat sedang berjalan sambil bersandar bersama temannya dan salah seorang Ustadzah.
Nampaknya, Lail ditugaskan untuk menggantikan tahsin oleh Ustadzah tersebut.
Pada saat yang sama, terlihat Qiyam bersama temannya menaiki tangga dan sedikit terkejut melihat Lail.