GENMUSLIM.id – Film Maker Muslim atau yang sering dikenal dengan sebutan FMM, kembali eksis dalam menanyakan film-film Islami yang selalu menginspirasi untuk kamu muda, salah satu yang terbaru adalah Cinta di Penghujung Malam.
Film Maker Muslim adalah salah satu channel yang selalu menjadi pelopor pembuatan Film bertemakan Islami yang ditayangkan di media YouTube, di antaranya film Cinta di Penghujung Malam.
Setiap tahunnya, Film Maker Muslim tidak pernah absen untuk terus menanyakan film Islami yang memberikan edukasi kepada para penontonya, khususnya ditujukan untuk para singlelillah, dan tahun ini film Cinta di Penghujung Malam dirilis.
Dilansir Genmuslim di akun media sosial Instgram @filmmakermuslim, pada Jumat, 23 februari 2023, film yang berjudul Cinta di Penghujung Malam akan tayang pada hari Jumat pukul 5 pagi (subuh).
Film yang bertemakan Islami itu menayangkan sebuah cerita tentang kisah percintaan seorang muslimah yang bernama Lail, yang menyukai seorang asdos (asisten dosen) di kampus tempat yang bernama Qiyam.
Pertemuan pertama kali antara Lail dan Qiyam di sebuah mushola kampus. Di mana pada hari itu Lail sedang melakukan muroja’ah hafalannya dan Qiyam sedang berdiam diri di mushola.
Ditengah asyiknya mengulang-ngulang hafalan, tiba-tiba Lail merasa lupa untuk melanjutkan ayat selanjutnya.
Dibalik tirai yang menjadi hijab (penghalang) antara mereka berdua, Qiyam pun membetulkan dan melanjutkan sambungan ayat yang dibacakan oleh Lail.
Lail merasa tersontak dan dibuat kagum atas sikap Qiyam, sehingga dikejauhan Lail terus memandang Qiyam hingga dibuat larut dalam perasaan menyukai dan mengagumi.
Lail dikenal sebagai seorang muslimah yang sangat menjaga marwah dan harga dirinya untuk membatasi pergaulannya dengan lawan jenis yang bukan mahromnya.
Sehingga dalam hal perasaan pun, Lail sangat menjaga betul agar ia tidak salah salam bertindak, terlebih pada lawan jenis yang ia kagumi itu.
Meski Qiyam sebagai asdos (asisten dosen) dan Lail sebagai mahasiswi, mereka berdua selalu menjaga pandangan dan tidak pernah melakukan intekasi yang berlebihan.
