Ketika Lail telah menaruh harap yang besar kepada Qiyam. Di suatu hari Lail mendengar percakapan seorang guru yang akan menjadi perantara ta’aruf Qiyam dengan seorang wanita yang tidak ia kenali.
Seketika Lail pun langsung menangis dan pergi meninggalkan tempat itu, hingga ia pun terus-menerus menangis dan mengasingkan diri di dalam kamar hingga beberapa hari.
Kemudian ibunda Lail pun berusaha untuk menenangkan Lail dan meberikan nasihat untuknya agar cintanya itu dibawa kedalam sebuah doa.
Agar Allah sang Maha Agung, mendengarkan setiap rintihan doa dari seorang hamba yang sedang berusaha untuk menjaga hati dan dirinya dari fitnah cinta.
Maka setelah itu, Lail pun selalu terbangun di malam hari untuk menunaikan sholat malam dan terus-menerus ia berdoa kepada Allah agar diberikan jalan keluar dan jalan terbaik untuknya.
Hingga pada suatu hari seorang teman Qiyam yang bernama Irsyad datang menghampiri Lail ketika ia sedang berjalan pulang ke rumah.
Irsyad pun langsung menanyakan kepada Lail, apabila ada seorang lelaki muslim yang datang untuk berniat melamarnya bagaimana? Lail pun langsung memberikan respon untuk segera menemui ibunya dirumah.
Tanpa menunggu lama, akhirnya Irsyad pun langsung bertemu dengan ibunda Lail dengan menjelaskan maksud dan tujuannya.
Namun, ditengah-tengah pembicaraan Irsyad dan Ibunda Lail, tiba-tiba datanglah seorang lelaki yang sudah lama dikagumi oleh Lail, yaitu Qiyam.
Lail pun merasa tersontak dan dibuat haru, bahwa ternyata yang akan melamarnya itu orang yang selama ini ia doakan di dalam sujud malamnya.
Dan Isryad hanya menjadi perantara dan untuk mendampingi Qiyam untuk melamar Lail kepada orang tuanya.
Dari film pendek ini, memberikan banyak hikmah dan pelajaran yang sangat berharga.
Bahwa cinta yang melibatkan Allah akan berbuah manis ketika seorang hamba benar-benar memasrahkan dirinya dan hanya bersandar kepada Allah.