Dalam Islam, penilaian terhadap aktivitas seperti menonton drakor bergantung pada beberapa faktor.
- Konten
Hal utama yang dievaluasi adalah konten dari drakor tersebut.
Jika kontennya mempromosikan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam seperti kekerasan, perbuatan tercela, atau menyimpang dari moralitas Islam, maka menontonnya bisa dianggap tidak dianjurkan atau bahkan diharamkan.
- Pengaruh
Nonton Drakor juga bisa dinilai dari pengaruhnya terhadap pemirsa.
Jika menonton drakor mengakibatkan seseorang terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif atau mengganggu keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari, maka bisa menjadi tidak dianjurkan.
- Waktu
Selain itu, waktu yang dihabiskan untuk menonton drakor juga bisa menjadi pertimbangan.
Jika menonton drakor mengganggu kewajiban-kewajiban agama atau tanggung jawab sosial, maka bisa menjadi tidak dianjurkan.
Namun, ada pula pandangan islam yang memperbolehkan menonton drakor dengan syarat kontennya tidak melanggar prinsip-prinsip Islam dan tidak mengganggu keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
Ini sering menjadi kontroversi dan subjek diskusi di kalangan ulama dan umat Islam.
Dalam hal ini, penting bagi setiap individu untuk menggunakan penilaian mereka sendiri dan berdiskusi dengan ahli agama jika ada kebingungan atau pertanyaan tentang hal ini.
Yang terpenting adalah menjaga keseimbangan antara hiburan dan kewajiban agama serta memilih konten yang memberikan manfaat positif bagi diri sendiri dan orang lain.
Pandangan Islam atau Syariat Islam sendiri tidak menyebutkan secara langsung mengenai hukum menonton drakor.