GENMUSLIM.id— Cerpen ini melihat sudut pandang berbeda dari semua istimewa dan miskin yang bersamaan.
Cerpen ini bukan menjual hal istimewa dan miskin saja, lebih dari itu akan dikemukakan.
Kepada hati-hati yang terlanjur lemah karena kekurangan diri, tak mengapa istimewa diri pasti ada. Tak akan miskin oleh satu kekurangan saja, Ayo baca cerpen ini.
Baca Juga: Cerpen Kehidupan: Putus Semua Harus Putus, Bagaimana Seseorang Melihat Sudut Pandang
Ada seorang anak bernama Ilham dan dia cacat. Ah tidak, orang biasa menyebutnya istimewa dan miskin.
Kenapa kemalangan selalu tidak lengkap apabila tidak dibarengi dengan miskin sebagai kondisi utama.
Ilham merupakan anak dengan keistimewaan tidak dapat berjalan normal, tulang kakinya duluan lelah dalam kandungan sehingga memilih membelokkan jalan hidupnya.
Ilham merupakan anak yang ceria dengan kondisi tersebut, sangking cerianya suka sekali membentak ibunya yang ingin hal terbaik untuknya. Bagi ibunya.
Dibelikan tongkat malah memprotes dengan alasan itu merepotkannya, diantar jemput akan marah apabila terlambat, sesekali mengejeki temannya sebagai tanda menegur sapa duluan.
Baca Juga: Cerpen Inspiratif Persahabatan: Tidak Bisa Bersama, Tetapi Menyatu Dalam Doa
Suatu ketika sang teman berkreativitas atas semua interaksi, memainkan tongkat Ilham dan benar saja ia marah dan hampir menangis.
Kejailan tersebut disebabkan oleh Ilham duluan yang menjaili temannya dengan mengejek dengan nama orang tuanya. Masih cukup muda untuk main yang demikian.
Ilham yang menangis dan terus mengeluarkan sumpah sarapah, hingga membuat teman-temannya speechless alias tidak bisa berucap apa pun.
Ilham memutuskan mengadu kepada gurunya dan mereka dihukum sebagai bentuk bullying atau perundungan yang kepada Ilham dengan cara penjemuran baju yang dipakai bersama orangnya.