Bulan tidak ingin meratapi kegagalan atau berlarut-larut dalam kesedihan. Namun, rasanya benar-benar sulit.
Kesabaran Bulan mulai goyah dan ada rasa putus asa yang muncul dalam dirinya.
Ketakutan-ketakutan perlahan memenuhi isi kepalanya, rasa cemas yang berlebihan mulai melanda hati dan pikirannya. Bulan memegang kepalanya yang berdenyut begitu keras.
"Aku harus bagaimana, Ya Allah? Aku sudah berusaha, tapi kenapa masih belum bisa berhasil juga? Apa yang harus aku lakukan, aku tidak tahu," lirih Bulan di sela-sela tangisannya.
Bulan makin menangis dalam kesendiriannya. Pikirannya makin kacau saat mengingat bahwa sekarang bapak dan ibunya sedang dalam masa-masa sulit dan butuh bantuan dirinya.
Sementara Bulan? Dia pun mengalami kesulitan dan bingung apa yang harus dia lakukan.
Bulan terdiam sesaat sampai akhirnya dia teringat sesuatu.
Dia ingat kata-kata yang pernah diucapkan seorang teman padanya. Kalimat yang dia dengar saat mereka belajar bersama dan berkumpul di sebuah komunitas muslimah.
Baca Juga: Seo In Guk dan Lee Sung Kyung Dalam Pembicaraan Untuk Membintangi Drakor Baru Bergenre Romantis
Kalimat tentang proses dan perjuangan yang berkaitan dengan kesabaran dan penantian.
"Dalam hidup kadang kita melalui fase-fase yang sulit di mana merasa diri tidak bisa melakukan apa yang orang lain lakukan, merasa diri tidak berharga, merasa sulit untuk menyikapi kegagalan dengan kesabaran. Sampai akhirnya menyerah dan berbalik arah."
"Bukankah Allah juga selalu mengatakan kalau Dia akan bersama orang-orang yang sabar. Kesabaran tidak akan membawa hasil yang sia-sia, setiap bibit yang kita tanam akan tumbuh dengan baik kalau memang sudah waktunya. Jika belum, mungkin kita memang masih harus berjuang dan menunggu dengan kesabaran," ucap teman Bulan saat itu.
Kata-kata dan kalimat temannya terngiang begitu saja di benak Bulan. Membuat gadis itu menangis merasa sesak. Dia menyesali sikap putus asa yang baru saja dia lakukan.