GENMUSLIM.id - Di sebuah desa nelayan yang tenang, terhampar pemandangan indah pantai yang menghadap ke laut biru.
Namun, ketenangan itu seketika berubah menjadi kekacauan ketika datangnya bencana yang mengejutkan: sebuah tsunami melanda desa tersebut.
Di antara kerumunan orang yang berlarian untuk menyelamatkan diri, ada seorang anak bernama Aria.
Aria adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya, Nisa.
Meskipun dalam keadaan genting, Aria tidak panik. Ia merasa perlu untuk mencari Nisa yang tengah berada di rumah.
Aria: "(berteriak) Nisa Nenek! Nenek, di mana kamu?"
Baca Juga: Puisi: Renungan Senja, Sebuah Karya yang Menceritakan Kerinduan Seseorang Pada Keluarga
Dengan hati berdebar, Aria berlari menuju rumah mereka yang terletak agak jauh dari pantai.
Dengan hati berdebar, Aria berlari menuju rumah mereka yang terletak agak jauh dari pantai.
Saat ia sampai di sana, ia mendapati rumah mereka telah terendam air. Aria berusaha mencari Nisa, memanggil namanya dengan penuh kecemasan.
Aria: "(menangis) Nenek, tolong jawab aku!"
Tiba-tiba, ia mendengar suara lemah dari balik tumpukan puing. Aria dengan susah payah mengangkat puing-puing itu dan menemukan Nisa yang terluka.
Nisa: "(lelah) Aria, kamu selamat."
Aria: "(merangkul Nisa) Nenek, apa yang harus kita lakukan?"
Aria: "(menangis) Nenek, tolong jawab aku!"
Tiba-tiba, ia mendengar suara lemah dari balik tumpukan puing. Aria dengan susah payah mengangkat puing-puing itu dan menemukan Nisa yang terluka.
Nisa: "(lelah) Aria, kamu selamat."
Aria: "(merangkul Nisa) Nenek, apa yang harus kita lakukan?"
Baca Juga: Cerpen Islam: Pemahaman yang Bijak dalam Surat Al-Kafirun
Nisa: "(senyum lemah) Kita hanya bisa berdoa, Aria. Kita serahkan semuanya kepada Allah."
Meskipun dalam keadaan genting, Aria dan Nisa terus bersama-sama, merangkul satu sama lain sambil berdoa dalam hati.
Nisa: "(senyum lemah) Kita hanya bisa berdoa, Aria. Kita serahkan semuanya kepada Allah."
Meskipun dalam keadaan genting, Aria dan Nisa terus bersama-sama, merangkul satu sama lain sambil berdoa dalam hati.
Mereka merasakan ketenangan di tengah kehancuran karena keyakinan mereka kepada Allah.
Beberapa waktu kemudian, bantuan datang, dan mereka berhasil diselamatkan dari puing-puing yang hancur.
Setelah bencana berlalu, desa nelayan itu berduka atas kehilangan banyak nyawa dan kerusakan yang parah.
Setelah bencana berlalu, desa nelayan itu berduka atas kehilangan banyak nyawa dan kerusakan yang parah.
Namun, di tengah kehancuran itu, cerita tentang Aria dan Nisa menyebar.
Mereka menjadi simbol ketabahan dan ketulusan dalam menghadapi bencana.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.