fiksi

Cerpen Kehidupan: Merantau Menemukan Pengganti, Sesuai Semua Meninggalkan Tak Sesedih Itu

Rabu, 23 Agustus 2023 | 19:55 WIB
Kehidupan Jalanan di tanah perantauan ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Siti Maisyah/Canva))

GENMUSLIM.id - Kehidupan jalanan terlihat gelap dalam bayangan mobil yang berjalan cepat menuju pulau sebrang sebagai tempat perantauan.

Entah sudah berapa kali Rey memandang keluar melihat kehidupan jalanan yang dilalui, mengingat kembali deretan alasannya yang pada akhirnya memutuskan menuju perantauan.

Jauh sebelum keputusan perantauan itu disahkan dalam kehidupannya, ada banyak pikiran tentang kehidupan jalanan yang ditakutkannya tidak dapat dilalui.

Usai menyudahi kesedihan karena cinta kepada orang tua dan kakaknya, Rey menemukan jalan mencintai kehilangan tersebut dengan cara membangun cerita dan tempat baru.

Baca Juga: Ketika Aku Mati, Cerpen Kehidupan Tentang Kematian Datang Kepada MakhlukNya

Mungkin akan ada rindu dalam hatinya di perantauan, tiada yang menanyakan kabarnya kala ia terus menekuni kehidupan jalanan, tetapi setelah mencintai kehilangan, Rey sadar tiada guna untuk terus bersedih.

Bagaimanapun, orang tua ataupun kakaknya ingin kehidupan Rey terus berjalan sejauh mana perantauan yang ingin ditempuh atau selama apa kehidupan jalanan menjadikan lebih kuat.

Kapal mulai menepi, membiarkan mobil-mobil masuk ke dalam. Kehidupan jalanan berganti jadi lautan gelap, terlihat dalam, kesedihan karena cinta pada keluarganya mungkin lebih dalam lagi.

Rey menurunkan diri menuju tempat penumpang, dilihatnya layar datar tertempel di tiang kapal, memutar film yang tidak asing baginya.

Film Titanic menemani perjalanan kapal itu, entah disuruh mengingat Allah lebih banyak atau hanya sedang membuat lelucon meringankan kehidupan jalanan yang berat saja.

Baca Juga: Menyusuri Kehidupan Jalanan, Cerpen Kehidupan: Cerita di Balik Dinding

Tepat film habis berputar, kapal pun menepi menipiskan jarak antar dermaga. Benar-benar tidak bisa ditebak kehidupan jalanan ini.

Baru menepi sudah ada yang berkelahi berebut masuk kapal dari dalam mobil, padahal apabila akur saja pasti lebih cepat proses masuknya, semakin dekat dengan perantauan.

Rey hanya memandang dari kejauhan, mencintai kehilangan tidak seburuk itu ternyata, hanya kesedihan karena cinta yang terasa lebih berat dari air mata biasanya.

Halaman:

Tags

Terkini