“Sudahlah.., kamu harus bahagia. Dia pasti akan mendapatkan ganjaran dari semua yang telah ia lakukan padamu.”
Temanku memelukku, memberikan sedikit kehangatan atas cerpen pilu rumah tanggaku yang menghancurkan masa depan dan semua di hadapan.
Aku bahkan tidak lagi bermimpi, malang sekali rasanya menjadi perempuan yang hatinya tidak utuh lagi. ***