GENMUSLIM.id - Puisi tema religius kali ini menceritakan perdebatan batin sang tokoh dengan dirinya tentang hubungannya dengan Tuhan.
Menjalani hidup yang mulai kehilangan arah membuat tokoh dalam puisi menyadari jarak yang selama ini hadir antara dia dengan Tuhan.
Segala kegelisahan hidup tokoh digambarkan dalam puisi yang mengingatkannya kembali Tuhan adalah satu-satunya tempat pulang.
Bagaimana puisi lengkapnya? Seperti apa kegelisahan dan rasa kehilangan arah yang dialami tokoh puisi? Baca dan simak di bawah ini.
Baca Juga: Menelusuri Jarak dalam Puisi: Antara Teknologi dan Hati, Antara Kehadiran dan Kehilangan Makna
Aku yang Tidak Pernah Merayu Tuhan
Di sela-sela degupan jantung yang masih terdengar
Aku berdiri gamang di tengah-tengah badai yang mengoyak hati juga jiwa
Aku kehilangan sesuatu
Yang aku sendiri tidak tahu apakah itu?
Tapi rasanya hidupku seperti hilang separuh
Apa aku kehilangan cinta?
Apa aku kehilangan tawa?
Tidak, sepertinya ini lebih dari itu.
Sesuatu yang seharusnya aku sadari sejak dulu
Aku benar-benar membutuhkannya
Lalu akhirnya lewat surat-surat yang selalu berdebu dan nyaris tak pernah tersentuh tanganku
Aku menemukan-Mu
Baca Juga: Tetap Bersyukur Atas Rahmat Yang Mahakuasa Berikan dengan Meresapi Puisi Berjudul Cinta Termulia
Sesuatu yang membuatku kehilangan dan merasa kebingungan
Kau di sana
Menungguku sudah seperti kekasih yang setia menunggu pacarnya pulang
Tapi aku dengan sengaja berselingkuh dan menduakan