GENMUSLIM.id - Cerpen dengan tema psikologi akan mengisahkan tentang kesehatan mental dan peristiwa baby blues pada tokoh.
Baby blues adalah salah satu kondisi psikologis yang dialami ibu setelah melahirkan. Biasanya berlangsung satu hingga dua hari setelah melahirkan. Cerpen bertema psikologi ini akan menceritakan Ratih sebagai tokoh utama.
Bagaimana kisah selengkapnya? Temukan dalam cerpen tema psikologi berikut ini.
Suasana di rumah Ratih dan Ditto masih ramai oleh sanak saudara yang berkunjung. Dua hari yang lalu, Ratih melahirkan anak pertamanya.
Baca Juga: Cerpen Anak Inspiratif: Buah Kesabaran Toba Menghasilkan Beasiswa
Saat ini Ratih berada di kamar, tak jauh dari ranjangnya terdapat tempat tidur bayi. Anaknya, Zoro, ada di sana.
Memang Zoro diletakkan di tempat tidur bayi jika tak sedang disusui atau menangis. Alasannya, Ratih takut jika tanpa sadar tangannya menyenggol Zoro saat ia tertidur juga.
Namun, sebenarnya itu hanya alasan Ratih. Jauh dalam hatinya ia merasakan kegelisahan berlebih semenjak Zoro hadir di dunia.
Ratih merasa cemas berlebihan bahkan merasa tak memiliki kelekatan dengan buah hatinya itu. Saat menatap Zoro beberapa saat, Ratih bahkan merasakan rasa benci pada bayinya itu.
Hal itu membuatnya sedih. Ratih tak tahu mengapa ia merasakan hal semacam itu. Padahal, ia dan suaminya selalu menunggu kelahiran Zoro, tetapi saat anak yang ditunggu-tunggu lahir dengan selamat, justru Ratih merasa tak bahagia.
Baca Juga: Cerpen Tema Psikologi: Telinga Untuk Rinjani dari Sahabat Kecilnya
Ratih merasakan banyak tekanan, salah satunya karena teringat akan tuntutan dan tekanan dari pihak keluarga. Mereka telah menitipkan banyak wejangan untuk Ratih dan Ditto selama menjaga buah hatinya.
Sebenarnya itu tidak masalah, tetapi setiap kerabat memiliki wejangan berbeda dan Ratih merasa akan menjadi pihak yang paling disalahkan jika tak menjalankan wejangan tersebut.
Belum lagi tuntutan tentang bagaimana mereka harus merawat Zoro agar saat dewasa nanti bisa menjadi seorang abdi negara. Harapan semua keluarga besarnya karena Ratih hanya memiliki saudara perempuan. Cucu pertama laki-laki ini menjadi target bagi keluarganya.