ragam

Lima Tahun Pasca COVID-19, Virus HMPV Meluas di China: Ancaman Baru Kesehatan Global

Selasa, 7 Januari 2025 | 21:53 WIB
Virus hMPV memicu gelombang rawat inap di China, terutama pada anak-anak dan lansia (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Musdzalifah Sukmawati/Canva)

GENMUSLIM.id - Lima tahun setelah dunia dilanda pandemi COVID-19, ancaman baru kini muncul dari virus pernapasan bernama Human Metapneumovirus (hMPV).

Virus ini menyebar cepat di China, memicu gelombang rawat inap terutama di kalangan anak-anak, lansia, dan individu dengan kondisi kesehatan yang rentan.

Gejala hMPV mirip dengan flu, seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Namun, virus ini menjadi perhatian serius karena belum ada vaksin atau pengobatan khusus yang tersedia.

Penyebaran hMPV yang cepat mengingatkan masyarakat pada masa awal pandemi COVID-19. Rumah sakit di berbagai wilayah China dilaporkan penuh dengan pasien anak-anak yang membutuhkan perawatan intensif.

Baca Juga: Virus HMPV Mulai Terdeteksi di Indonesia: Gejalanya Mirip Flu Biasa, Menkes Imbau Masyarakat Tetap Tenang

Lansia juga menjadi kelompok yang paling terpengaruh, dengan tingkat rawat inap yang terus meningkat.

Virus hMPV dengan cepat menyerang anak anak, lansia dan orang orang yang memiliki imunitas yang rendah.

Dilansir GENMUSLIM dari akun Instagram @pakistanaffais pada hari tanggal Selasa, 7 Januari 2025, Para ahli menilai bahwa Virus hMPV bukanlah virus baru.

Virus ini telah diidentifikasi sejak tahun 2001 dan biasanya menyebabkan infeksi ringan pada saluran pernapasan.

Namun, lonjakan kasus di China menunjukkan potensi mutasi atau faktor lingkungan yang memperburuk penyebarannya.

Baca Juga: WHO: Ada Bahaya Resiko Tinggi Penyebaran Virus Polio di Seluruh Jalur Gaza, Anak Kecil Jadi Korban

Oleh karena itu, Virus hMPV bisa menjadi pandemi jilid 2 setelah pandemi akibat COVID-19.

Sebagai langkah pencegahan, otoritas kesehatan mendesak masyarakat untuk meningkatkan kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker di tempat umum, dan menghindari kerumunan jika tidak diperlukan.

Pemerintah China juga tengah mempercepat penelitian untuk memahami karakteristik virus ini dan mencari solusi jangka panjang.

Halaman:

Tags

Terkini