Akhirnya beberapa tahun kemudian Mas Reza nikah, istrinya ngurus rental mobil sedangkan Mas Reza mengurus percetakan.
Pada tahun 2017 beliau bangkrut, karena mobil rusak gabisa bayar cicilan.
Waktu itu Mas Reza dan istri baru nikah 1 tahun tidak ada uang, Mas Reza ingin bekerja namun dilarang oleh istrinya karena pashion Mas Reza adalah pebisnis dan mereka yakin suatu hari bisa bangun perusahaan.
Akhirnya Mas Reza dan istri jual mahar pernikahan 8 juta waktu itu, jual mas cincin sama gelang.
Lahirlah Jilbrave waktu itu dengan mengcounter jilbob. 8 juta itu 4 jutanya belanja di Tanah Abang mereka mencari produk syar’i tapi buat anak mudah bisa dipake. Ternyata susah jualan.
Mereka mencoba jualan di car free day, mereka jual di tenda-tenda. Sebulan laku 1 mereka sudah senang.
Setelah itu 2017, 2018 dan seterusnya penjualan naik terus, kadang turun juga lalu naik lagi.
Kemudian 2019, saat itu orang-orang lagi buat instagram, tetapi Jilbrave memulai share di Instagram tahun 2018.
“Aku selalu bilang ke tim, Jilbrave itu produknya bukan gamis Jilbrave itu produknya people, bagaimana orang beli produk kita jadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, makanya kita punya campaign, kalau dulu campaign kita inspiring goodness kalau sekarang be better be braver,” Ujarnya.
Tahun 2019 kontennya di instagram yang membuat mereka naik, ada seseorang yang awalnya non islam jadi islam.
Mereka campaign kebaikan, seperti anak muslimah harus bagaimana, sampai akhirnya di 2019 kontennya banyak yang viral di instagram.
2018 akhir mulai mempekerjakan konten kreator, waktu itu belum rame konten kreator seperti apa. Istrinya cari ide-idenya.
Kemudian mereka memulai endorse ke Alyssa Soebandono waktu itu 8 juta, mulai itu penjualan naik.
Mas Reza dan istri ke penjahit rumahan di kampung dan yang memberikan ide bajunya istri Mas Reza. Waktu itu menjahit 8 pcs.