Kebiasaan untuk selalu terhubung dengan media sosial dan berita juga turut memperburuk kecemasan mereka.
dr Aisah Dahlan menggarisbawahi bahwa fakta bahwa informasi yang tersedia semakin beragam dan sering kali menekankan aspek negatif kehidupan dapat menguatkan perasaan insecurity.
Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah individu yang mengalami ketakutan akan masa depan, seperti takut untuk menikah karena prasangka negatif yang mereka terima.
Solusi dan Saran dari dr. Aisah Dahlan
Untuk mengatasi tantangan ini, dr. Aisah menyarankan pendekatan holistik yang melibatkan baik tubuh dan pikiran.
Baca Juga: Simak Penjelasan dr Aisah Dahlan, Tentang Ternyata Ini Alasan Kenapa Anak Baru Lahir Harus di Aqiqah
Dia mendorong orang tua untuk memberikan teladan positif dan menjadi tempat yang aman bagi anak-anak mereka untuk berbagi.
Dia juga menekankan pentingnya doa sebagai kekuatan spiritual yang dapat membawa ketenangan dan keyakinan.
Melalui pendekatan ini, dr. Aisah yakin bahwa pendidikan yang baik tentang pengelolaan emosi dan pemahaman terhadap kekuatan doa dapat membantu generasi Z menghadapi tantangan insecurity dengan lebih baik.
Dengan demikian, mereka dapat tumbuh menjadi individu yang lebih kuat secara mental dan emosional di tengah arus informasi yang tak henti-hentinya.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang psikologi generasi muda, dr. Aisah Dahlan menawarkan pandangan yang berharga tentang bagaimana kita dapat mendukung generasi Z dalam menghadapi insecurities mereka.
Melalui kombinasi antara pengelolaan teknologi yang bijaksana dan kekuatan spiritual, mereka dapat menemukan keseimbangan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan zaman ini.
Dengan demikian, penting bagi kita semua untuk memahami dan mendukung mereka dalam perjalanan mereka untuk mengembangkan kesehatan mental yang kuat dan stabil di dunia yang terus berubah ini.
Dengan pendekatan yang holistik dan didukung oleh pendidikan serta kekuatan spiritual, dr. Aisah Dahlan mengajarkan cara untuk mengelola kecemasan yang muncul akibat informasi yang berlebihan dari media sosial dan teknologi. ***