Jika kerusakannya ringan, Mbah Wiyono akan mencoba memperbaikinya sendiri. Namun, jika tidak memungkinkan, ia menerima keadaan tersebut dengan sabar dan tetap melanjutkan perjalanannya.
Setiap hari adalah perjuangan bagi Mbah Wiyono. Jarak yang jauh, kondisi jalan yang kadang tidak bersahabat, dan cuaca yang sering kali tidak menentu menjadi tantangan sehari-hari baginya.
Tetapi, meski demikian, ia tidak pernah mengeluh. Baginya, berjualan sapu adalah satu-satunya cara untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan dasar.
Harapan untuk mendapatkan sedikit kenyamanan di masa tuanya selalu menjadi penyemangat bagi setiap langkah yang ia ambil.
Bagi orang-orang yang mengenalnya, kisah hidup Mbah Wiyono adalah sebuah pelajaran tentang ketabahan, kesederhanaan, dan keikhlasan.
Dalam kehidupan yang penuh dengan kesederhanaan ini, Mbah Wiyono mengajarkan kita tentang arti perjuangan yang sesungguhnya.
Bahwa hidup bukan tentang seberapa banyak yang kita miliki, tetapi tentang bagaimana kita menghadapi setiap tantangan dengan kepala tegak dan hati yang lapang.***