ragam

AI Pegang Peranan Penting di Kampanye Politik 2024 Indonesia, Adakah Risiko yang Wajib Diwaspadai dari Tren Ini?

Kamis, 5 September 2024 | 12:33 WIB
Adakah dampak buruk dari penggunaan AI dalam kampanye politik? (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube TVAsuransi)

GENMUSLIM.id – Seiring dengan perkembangan zaman yang kian maju; khususnya dibidang teknologi, berbagai sektor mulai terpengaruh dampak positifnya, salah satunya sektor politik.

Bila mencermati dengan seksama, penggunaan artificial intelligence (AI) mulai digunakan dalam kampanye politik, terutama di Tahun 2024 seperti halnya di Indonesia.

Salah satu kandidat presiden yang gencar berkampanye menggunakan teknologi AI adalah Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 lalu.

Pasangan calon ini meluncurkan foto dan video AI yang merepresentasikan muka Prabowo dan Gibran yang serupa dengan anak kecil.

Model foto serta video yang dihasilkan dari AI ini semakin menunjukkan citra gemas atau sering disebut ‘gemoy’ terhadap figur Prabowo.

Padahal, hal tersebut berbanding terbalik dari citra Prabowo sebelumnya yang tegas dan berwibawa.

Ada pula partai Golongan Karya (Golkar) yang memakai teknologi deepfake untuk membangunkan mendiang Presiden Soeharto yang menyerukan publik untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum di Indonesia.

Diketahui, bahwa strategi tersebut diambil untuk menunjukkan kejayaan Orde Baru dan diharapkan dapat menaikkan elektabilitas Partai Golkar.

Baca Juga: COMPUTEX dan InnoVEX 2024 Resmi Dibuka di Taiwan, Menyongsong Era AI dan Inovasi Teknologi

Mengapa Kampanye Politik menggunaan AI kini Digandrungi?

Melihat tren penggunaan teknologi AI yang kian meningkat dipakai dalam kampanye politik, membuat segelintir orang bertanya, “apa keistimewaan AI sehingga jadi alat peragama dalam kontestasi politik?”

Sepakat atau tidak, melalui penggunaan AI, para kandidat dapat membuat kampanye yang menarik bagi pemilih, khususnya generasi muda yang memiliki karakteristik dan preferensi yang berbeda dari generasi sebelumnya.

Menurut survey yang dilakukan oleh Google Indonesia, 43 persen pengguna AI di Indonesia adalah generasi muda.

Country Head of Android of Google Indonesia, Denny Galant mengungkapkan bahwa mereka adalah kelompok yang paling adaptif dan responsif terhadap teknologi AI.

Halaman:

Tags

Terkini