GENMUSLIM.id - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) biasanya adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu, oleh pihak sekolah maupun orang tua siswa.
Biasanya sekolah swasta menjadi idaman orang tua untuk anaknya masuk mengampu pendidikan, namun berbeda dengan sekolah negeri satu ini yakni SMPN 2 Pamanukan.
Dilansir Genmuslim.id dari Instagram @infosubang.co pada Senin, 8 Juli 2024, belasan orang tua siswa di Sekolah Dasar Negeri Budi Daya di Wilayah Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengalami kekecewaan yang begitu besar.
Mereka meluapkan emosi di depan SD tempat anak mereka sekolah.
Hal tersebut dilakukan karena siswa ditolak masuk di SMPN 2 Pamanukan, akibat dari pemberlakuan sistem zonasi.
Aksi protes mereka bahkan sempat viral di media sosial. Salah seorang orang tua mengungkapkan kalau memang masalah zonasi, maka harus dibuatkan sekolah di dekatnya.
"Lamun masalah zonasi ditolak, jienkeun SMP di paponcol" ujar salah seorang orang tua siswa sambil berbahasa Sunda dan menyebutkan nama dusunnya (Paponcol) di Pamanukan, Subang.
Artinya kalau karena zonasi anak ditolak, maka buatkanlah SMP di dusun Paponcol.
Terdapat belasan siswa yang tidak diterima masuk ke SMPN 2 Pamanukan dan terancam tidak bisa melanjutkan sekolah jika tidak diterima di SMP tersebut.
Para orang tua meragukan sistem penerimaan siswa baru yang diberlakukan kali ini, karena jarak rumah ke sekolah kurang dari seratus meter, sedangkan lokasi sekolah lainnya sangat jauh dari desa tempat mereka tinggal.
Total jumlah anak yang tidak diterima masuk di SMPN 2 Pamanukan, Kabupaten Subang mencapai 26 siswa lulusan tahun 2024.
Penolakan ini menimpa seluruh lulusan Sekolah Dasar Negeri Budi Daya Pamanukan sebanyak 17 siswa, dan sembilan siswa dari dua sekolah di wilayah tersebut.
Baca Juga: Segera Cek, Penerimaan Pendaftaran Santri Baru di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok, Yuk Daftar!