Pertama, Sentuhan fisik.
Sentuhan fisik berupa pelukan, ciuman, usapan, rangkulan, dapat diberikan oleh orang tua kepada anaknya.
Faktanya, tindakan sederhana seperti memeluk berdampak besar bagi orang tua dan anak, seperti memperkuat ikatan, fisik, emosi, bahkan kesehatan bagi keduanya.
Anak dengan bahasa cinta ini, cenderung suka memeluk dan mencium ayah atau ibunya. Selain itu, ia senang berdekatan dengan orang tuanya.
Ia sering meminta dielus badannya (punggung/perut) diusap lalu merasa tenang atau dapat tidur nyenyak saat orang tuanya melakukan hal itu.
Orang tua dapat melakukan hal-hal ini kepada anak dengan bahasa cinta dominan sentuhan fisik:
- Sering-sering memeluk anak pada waktu tertentu, seperti pada waktu bertemu, berpisah, bangun pagi, serta menjelang tidur malam.
- Peluk dan belailah kepala anak ketika ia sedang merasakan emosi negatif, seperti, sedih, kecewa, tertekan, dan lainnya. Cara ini dapat memberikannya ketenangan dan kenyamanan.
- Peluklah anak saat orang tua hendak menasehati dan mengingatkan kesalahannya. Sampaikan kepadanya bahwa hal itu dilakukan demi kebaikannya.
- Hadiahkan anak benda-benda yang dapat dipegang atau dipeluk olehnya, seperti, boneka, bantal, atau selimut.
- Duduklah berdekatan dengan anak saat melakukan kegiatan bersama, seperti menonton TV. Orang tua juga dapat memeluk anak di saat yang sama.
- Pegang dan peluklah anak saat ia sakit. Hal ini dapat memberikannya kenyamanan.
Kedua, kata-kata pendukung.
Anak dengan bahasa cinta dominan kata-kata pendukung, memiliki ciri seperti sering bercerita tentang pengalaman sehari-harinya,
Tampak bahagia saat diberikan kata-kata yang membesarkan hatinya, sering meminta pendapat orang lain, serta pandai menuliskan puisi atau pun ungkapan indah lainnya.
Baca Juga: Apa Boleh Istri Curhat di Medsos? Berikut Penjelasan Ustadzah Rif’ah Kholidah Biar Nggak Salah Paham
Agar anak dengan bahasa cinta ini merasa dicintai, orang tua dapat melakukan hal-hal berikut ini:
- Tulis kata-kata pendukung pada kertas kecil, lalu berikan kepada anak. Hal ini dapat dilakukan kepada anak yang sudah bisa membaca.
- Sampaikan penghargaan kepada anak berupa kalimat seperti, ‘Ibu senang, kamu sudah membereskan mainan sendiri’. Lakukan saat anak selesai melakukan satu tugas atau mencapai suatu prestasi.
- Simpan dan pajang hasil karya anak, berupa lukisan atau tulisan. Sertakan dengan ungkapan kesan orang tua terhadap hasil karya tersebut.
- Sering-seringlah mengucapkan, ‘Ibu sayang kamu’ saat berpisah dengan anak atau saat ia hendak tidur di malam hari.
- Beri motivasi saat anak sedang mengalami emosi negatif dengan mengungkapkan alasan orang tua merasa bangga pada sang buah hati. Tindakan ini dapat membangun kepercayaan dirinya.
Ketiga, waktu yang berkualitas (quality time)
Salah satu ciri anak dengan bahasa cinta ini adalah ia merasa sangat senang jika menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Selain itu, ia juga akan mengeluh jika orang tuanya terlalu sibuk di luar rumah.