Banyak pakaian yang kita beli dibuat di pabrik-pabrik dengan kondisi kerja yang tidak manusiawi.
Para pekerja, terutama wanita, sering kali harus bekerja dalam kondisi buruk dengan upah yang sangat rendah.
Bahkan, ada kejadian di mana pabrik-pabrik ini runtuh dan menimbulkan korban jiwa.
Namun, karena harga pakaian yang kita beli sangat murah, kita cenderung mengabaikan kenyataan pahit ini.
Al Hashmi juga mengaitkan fenomena ini dengan konsep hadis tentang kapal.
Jika penumpang kapal yang berada di atas terus mengambil air tanpa memperhatikan penumpang di bawah, maka seluruh kapal akan tenggelam.
Ini menggambarkan betapa pentingnya saling peduli dan memahami dampak dari tindakan kita terhadap orang lain.
Konsumerisme yang berlebihan dapat membawa dampak negatif yang luas, bukan hanya pada diri kita sendiri tetapi juga pada masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan.
Sebagai solusi, ia menyarankan agar kita lebih bijaksana dalam mengelola keuangan dan kebutuhan kita.
Bukannya terus-menerus membeli barang-barang baru, kita bisa fokus pada kualitas daripada kuantitas.
Ini tidak hanya akan membantu kita mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Tetapi juga membantu kita mengembangkan kekuatan mental dan spiritual yang lebih baik.
Ia juga mengingatkan pentingnya mendidik anak-anak dengan nilai-nilai kehidupan yang kuat, termasuk kepedulian terhadap sesama dan kesederhanaan.