GENMUSLIM.id - Di tengah musim Ramadhan, warga Saudi berusaha menemukan keseimbangan antara kesibukan kalender sosial dan perjalanan spiritual di bulan suci. Salah satu wadah yang menjadi sumber inspirasi adalah Pameran Noor, yang terletak di distrik Al-Balad di Jeddah.
Pameran ini tidak hanya menyajikan kekayaan budaya lokal, tetapi juga memberikan wawasan tentang praktik Ramadhan dari seluruh penjuru dunia.
Nouf Al-Dossari, salah satu warga Saudi yang merayakan Ramadhan dengan penuh kesadaran spiritual, berbagi pengalamannya. Dia mencatat perubahan signifikan dalam fokus spiritualnya tahun ini.
Al-Dossari dengan tekun menjalankan ibadah, termasuk shalat lima waktu tepat waktu dan menafsirkan Al-Qur'an dalam bahasa Inggris dan Arab.
Namun, ia tidak hanya memperdalam dimensi spiritualnya, melainkan juga mengeksplorasi bakat menulis dalam bahasa Arab, suatu hal yang dianggapnya sebagai pencapaian yang membanggakan.
Tidak hanya itu, Al-Dossari juga turut serta aktif dalam kegiatan rumah tangga, membantu ibunya dalam persiapan buka puasa dan sahur. Ia menyebutnya sebagai "berkah mutlak" yang membentuk ikatan emosional yang kuat dengan keluarganya. Ini adalah perubahan yang signifikan bagi Al-Dossari yang dulunya enggan masuk dapur namun kini menjadi antusias dalam menciptakan hidangan lezat bersama ibunya.
Meski demikian, tantangan pun datang menyertai perjalanan spiritualnya. Sebagai seorang pembuat konten, Al-Dossari menghadapi kesulitan dalam mengalokasikan waktu makan bersama keluarga.
Kewajibannya dalam pemotretan seringkali mengganggu waktu berbuka puasanya. Namun, ia kemudian menyesuaikan jadwalnya untuk lebih memprioritaskan waktu bersama keluarga dan dirinya sendiri, menjadikan ibadah dan kebersamaan keluarga sebagai prioritas utama.
Di sisi lain, untuk pekerjaan yang lebih tradisional, negara-negara Muslim mengadopsi jam kerja yang lebih singkat selama bulan Ramadhan.
Ini memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk menikmati semangat Ramadhan dengan lebih mudah, dengan masjid yang mudah diakses di seluruh Arab Saudi untuk menjalankan praktik keagamaan.
Ifrah Mahmoud, seorang ekspatriat yang tinggal di Arab Saudi, merasa senang dengan perjalanan ke masjid yang telah menjadi rutinitas menyenangkan baginya.
"Saya tidak sabar menunggu 10 hari terakhir ini, khususnya dimana kita harus berdoa lebih banyak lagi. Ini memberi kita kesempatan untuk berhenti sejenak dari kehidupan kerja dan menikmati spiritualitas," ungkapnya.