Selain itu, dalam sebuah hadits juga disebutkan ada tiga hari yang istimewa bagi masing-masing umat, yakni hari Jumat, Sabtu dan Minggu.
Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Ahmad, yang menyebutkan jika hari Jum’at untuk umat Islam, hari Sabtu untuk Yahudi dan hari minggu untuk umat Nasrani.
Hal ini sesuai dengan bunyi surah An-Nahl ayat 124.
اِنَّمَا جُعِلَ السَّبْتُ عَلَى الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِۗ وَاِنَّ رَبَّكَ لَيَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ
Artinya: “Sesungguhnya (mengagungkan) hari Sabtu hanya diwajibkan bagi orang-orang (Yahudi) yang memperselisihkannya. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar akan memberi keputusan di antara mereka pada hari Kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan.” (QS. An-Nahl:124)
Baca Juga: Membangun Fondasi Keluarga Bahagia: Praktik Sosiologi Parenting Efektif untuk Kesejahteraan Anak
- Hari Istimewa Nabi Musa
Keistimewaan hari Sabtu juga dirasakan oleh Nabi Musa, sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran surah Thaha ayat 64 dan dalam surah Al-A’raf ayat 119, berikut arti ayatnya:
“Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris dan sesungguhnya beruntunglah orang yang menang pada hari ini.” (QS. Thaha: 64)
“Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.” (QS. Al-Araf: 119)
- Peristiwa Besar Kaum Yahudi
Alquran menyebutkan bahwa hari Sabtu adalah hari ibadah bagi umat Yahudi atau Bani Israel, ini merupakan keistimewaan bagi mereka.
Selain itu, ada peristiwa penting bagi kaum Yahudi atau Bani Israel yang terjadi kepada mereka di hari Sabtu.
Peristiwa itu adalah dikutuknya kaum Yahudi atau Bani Israel menjadi kera saat meninggalkan hari ibadah mereka untuk melaut.
Hal tersebut dijelaskan dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 65, yang artinya:
“Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka, ‘Jadilah kamu kera yang hina.”