Saat Penemuan Rafflesia hasseltii Jadi Sorotan Internasional, Universitas Oxford: Lebih Sering Dilihat Harimau Ketimbang Manusia

Photo Author
- Minggu, 23 November 2025 | 21:39 WIB
Mengintip kisah penemuan Rafflesia hasseltii di pedalaman hutan Sumatera Barat (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @oxford_uni)
Mengintip kisah penemuan Rafflesia hasseltii di pedalaman hutan Sumatera Barat (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @oxford_uni)

Dalam unggahan Instagram @bujangpalala44 pada Jumat, 21 November 2025, Septian mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa terlibat langsung dalam ekspedisi langka ini.

“Saya bisa bertemu dan melihat jamur Rafflesia muka harimau (Rafflesia hasseltii)," tulis Septian.

"Mungkin saya sangat beruntung dan terima kasih kepada keluarga, saudara, dan teman-teman saya yang telah membantu dan mendukung sedikit kerja keras selama beberapa tahun menunggu dan bersabar tentang di mana dan kapan bunga ini mekar,” sambungnya.

Di sisi lain, Septian juga menyampaikan apresiasi kepada Dr. Chris Thorogood yang melibatkannya dalam ekspedisi tersebut.

“Terima kasih, karena melibatkan saya dalam ekspedisi Rafflesia Sumatera,” ungkapnya.

Baca Juga: Oxford United Siap Tebus Ole Romeny, Pemain Diaspora Timnas Indonesia dari FC Utrecht! Berapa Market Value-nya?

Serba-serbi Rafflesia hasseltii: Cendawan Muka Rimau

Berdasarkan laporan Plantamor, Rafflesia hasseltii merupakan spesies bunga parasit dari famili Rafflesiaceae yang banyak ditemukan di wilayah Sumatera Barat dan bagian tengah, serta sebagian Kalimantan Barat.

Tumbuhan ini dikenal dengan sebutan “Cendawan Muka Rimau” atau “Raflesia Merah Putih” karena motif kelopaknya yang menyerupai wajah harimau.

Nama ilmiahnya pertama kali dipublikasikan oleh Willem Frederik Reinier Suringar pada tahun 1879.

Bunga ini termasuk tumbuhan holoparasit yang hidup pada inang Tetrastigma leucostaphyllum.

Berdasarkan data World Wide Fund for Nature (WWF)​​​​​, diameter Rafflesia hasseltii saat mekar dapat mencapai 30-50 cm.

Baca Juga: 10 Pondok Pesantren Terbaik di Agam Sumatera Barat, Tempat Lahirnya Ulama-ulama Terkenal, Kepoin Yuk!

Bunga ini sangat jarang ditemukan karena masa mekarnya hanya berlangsung hitungan hari sebelum layu.

Sebaran habitatnya pun terbatas, meliputi Bukit Tigapuluh, Riau, Jambi, hingga Taman Nasional Kerinci Seblat.

Di Sumatra Barat, lokasi mekarnya bunga ini bahkan berada jauh dari jalur publik dan hanya bisa diakses melalui izin khusus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Instagram @oxford_uni, Instagram @bujangpalala44

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X