Apa Itu Hujan Meteor Quadrantid yang Terjadi di 2025? Inilah Tips Aman Menonton Hujan Meteor Quadrantid

Photo Author
- Minggu, 5 Januari 2025 | 18:07 WIB
Hujan meteor Quadrantid (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @infoastronomy)
Hujan meteor Quadrantid (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @infoastronomy)

GENMUSLIM.id - Hujan meteor Quadrantid Memuncak pada awal Januari setiap tahunnya, hujan meteor Subungiids dianggap sebagai salah satu hujan meteor terbaik tahun ini.

Kebanyakan hujan meteor mencapai puncaknya dalam dua hari, jadi besar kemungkinan Anda akan melihat meteor lainnya.

Sebaliknya, puncak di cekungan kuadran jauh lebih pendek dan hanya berlangsung beberapa jam. (Alasan puncaknya begitu pendek adalah karena aliran partikel hujan yang tipis dan fakta bahwa Bumi melintasi aliran tersebut secara vertikal).

Selama puncak, antara 60 dan 200 partikel per jam dalam kondisi sempurna Ada kemungkinan bahwa a meteorit akan terjadi.

Baca Juga: Intel Siap Merilis Prosesor Desktop Generasi ke-14 dengan Intel Meteor Lake, Simak Ulasannya!

Dilansir GENMUSLIM dari Nasa, pada Minggu, 5 Januari 2025. Inilah kapan terjadinya hujan meteor Quadrantid dan tips aman menonton.

Quadrantid juga dikenal karena meteor bolanya yang terang. Bola api adalah ledakan besar cahaya dan warna yang dapat bertahan lebih lama dibandingkan dampak meteor pada umumnya.

Ini karena bola api tercipta dari partikel materi yang lebih besar. Bola api tersebut bahkan lebih terang dan berkekuatan -3.

Berbeda dengan kebanyakan hujan meteor yang berasal dari komet, Quadrantid dihasilkan oleh asteroid, asteroid -2003 EH1.

Asteroid 2003 EH1 mengorbit matahari setiap 5,52 tahun. 2003 EH mungkin merupakan ‘komet mati’ atau ‘komet batu.’

2003 EH1 ditemukan pada 6 Maret 2003 oleh Pencarian Objek Dekat Bumi (LONEOS) Observatorium Lowell. 2003 EH1 merupakan asteroid berukuran kecil, hanya berdiameter sekitar 3 kilometer.

Baca Juga: Amazing Muharram 13: The Faith, Event Tahunan dari Cinta Quran Foundation, Intip Siapa saja yang jadi Bintang Tamunya

Astronom dan ilmuwan Peter Jenniskens-lah yang mengenali EH1 pada tahun 2003 sebagai sumber meteor Quadrantid.

Titik pancarannya, titik di langit tempat munculnya Opulidid, merupakan konstelasi kuno yang disebut Opulidid. Astronom Perancis Jérôme Lalande menciptakan konstelasi ini pada tahun 1795

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: NASA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X