Daging Bergerak Sendiri? Apakah Ada Cacingnya? Eits, Jangan Langsung Dibuang ya, Kenalan Dulu Dengan Proses Rigor Mortis

Photo Author
- Kamis, 20 Juni 2024 | 20:14 WIB
Daging gerak gerak sendiri itu bisa jadi karena proses Rigor Mortis (Genmuslim.id/dok: Instagram @Gastronomievi)
Daging gerak gerak sendiri itu bisa jadi karena proses Rigor Mortis (Genmuslim.id/dok: Instagram @Gastronomievi)

GENMUSLIM.id - Vidio daging bergerak sendiri baru-baru di media sosial viral. Banyak tanggapan netizen terkait ini, seperti apakah itu ada cacingnya? Apakah ada belatungnya? Atau dugaan lainnya.

Lalu apa sebenarnya apa isi dari daging yang bergerak  sendiri itu? Apakah itu benar ada belatung atau cacingnya?

Jika  kamu berpikir demikian maka sebenarnya kamu telah salah. Karena daging yang bergerak sendiri setelah dipotong adalah merupkaan proses alamiah dari kematian seperti hewan.

Baca Juga: Kupas Tuntas Fiqih Kurban 4: Simak Rincian Distribusi Daging Kurban ke Daerah Lain Menurut Madzab Syafii

Proses daging bergerak sendiri setelah dipotong adalah Rigor Mortis atau Pre-Rigor dalam bahasa Indonesianya.

Rigor Mortis tidak hanya terjadi pada hewan saja, namun juga dapat terjadi pada manusia juga Lo.

Dilansir dari Jurnal penelitian Deepak H D'Sauza dkk (2011). Dilaporkan bahwa terdapat mayat wanita India yang ditemukan. Mayat ditemukan belum mengalami pembusukan, posisinya berbaring telentang dengan anggota tubuh terangkat di udara.

Ini menunjukkan bahwa tubuh mencapai kekakuan penuh di tempat lain.

Selama otopsi berlangsung, Deepak dan team menemukan rigor mortis, yang terlihat jelas, di sekujur tubuh, dalam posisi yang tidak biasa, seperti terlihat dalam foto-foto yang diambil di tempat kejadian, di mana mayat itu ditemukan.

Baca Juga: Resep Olahan Daging Sapi Tanpa Ulek: Simpel, Mudah, Praktis, Rekomendasi Para Bunda di Rumah yang gak Mau Repot

Rigor mortis adalah perubahan postmortem yang mengakibatkan kakunya otot-otot tubuh akibat perubahan kimiawi pada miofibrilnya.

Rigor mortis membantu dalam memperkirakan waktu sejak kematian serta memastikan apakah jenazah telah dipindahkan setelah kematian.

Hewan yang dipotong setelah kematian , tubuh mengalami serangkaian perubahan yang terjadi secara bertahap.

Rigor mortis adalah tahap ketiga di mana otot mengeras dan menjadi kaku yang disebabkan oleh kurangnya adenosin trifosfat (ATP) yang memberikan energi pada otot.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alan Maulana

Sumber: Jurnal Rigor mortis in an unusual position: Forensic conside

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X