GENMUSLIM.id - Kantong plastik diciptakan oleh Sten Gustaf Thulin pada satu abad yang lalu tepatnya di tahun 1959.
Penciptaan ini bukan tanpa alasan namun digunakan sebagai alternatif kantong kertas “paper bag”.
Sten Gustaf Thulin beranggapan bahwa penciptaan dari “paper bag” membutuhkan banyak pohon untuk ditebang untuk dijadikan tas sehingga ia berpikir untuk menciptakan kantong plastik agar lebih menjaga lingkungan, tahan lama, dan tidak sekali pakai.
Namun, siapa sangka bahwa niat baiknya tersebut sekarang malah menimbulkan masalah baru.
Baca Juga: Menjaga Lingkungan: 5 Jenis Kemasan Makanan Pengganti Plastik yang Muslimah Perlu Tahu
Bukannya menjadi penyelamat lingkungan kehadiran kantong plastik malah menjadi perusak lingkungan.
Raoul Thulin, anak dari Sten Gustaf Thulin, menerangkan bahwa ayahnya beranggapan aneh jika ada seseorang yang menggunakan plastik hanya sekali pakai, pasalnya sang ayah selalu mengantongi kantong plastik tersebut ketika akan berbelanja, dan digunakan berulang.
Kantong plastik belakangan ini sudah menjadi perhatian khusus karena telah menyebabkan masalah yang begitu besar terhadap keseimbangan lingkungan.
Kantong plastik dapat terurai setelah 10-20 tahun lamanya, hal ini yang membuat kantong plastik menimbulkan polusi besar-besaran.
Di era sekarang ini, kantong plastik tengah menjadi permasalahan besar, yang sedang dicarikan penyelesaiannya secara besar-besaran.
Tidak sedikit ekosistem di bumi ini yang terganggu dengan adanya plastik terutama tanah dan perairan.
Sampah kantong plastik yang dibuang secara sembarangan dan tertimbun di dalam tanah akan memberikan efek yang tidak baik untuk kesuburan tanah dan air yang ada di dalam tanah yang nantinya akan digunakan manusia juga akan ikut tercemar sehingga menyebabkan polusi baru.
Melansir data dari Making Ocean Plastik Free di tahun 2017 bahwa rata-rata terdapat 182.7 miliar kantong plastik yang digunakan di Indonesia setiap tahunnya.
