GENMUSLIM.id- Masyarakat Indonesia memiliki tradisi dalam menyambut Ramadhan di masing-masing daerah.
Yogyakarta memiliki sebuah tradisi yang sudah dilakukan secara turun menurun sebelum memasuki Ramadhan, yaitu nyadran.
Yuk, intip tradisi nyadran Ramadhan di Yogyakarta!
Dikutip dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Rabu 28 Februari 2024, tradisi nyadran berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu “sraddha” yang berarti keyakinan.
Baca Juga: Beginilah Cara Mengamalkan Doa dari Nabi Yunus saat Menghadapi Kesulitan, Yuk Amalkan Bersama-sama
Tujuan dari tradisi nyadran adalah mendoakan roh leluhur yang telah meninggal dunia.
Tradisi nyadran memiliki makna sebagai pengingat kematian serta menjaga kerukunan persaudaraan.
Nilai sosial budaya yang ada dalam tradisi nyadran seperti gotong royong, pengorbanan, ekonomi, menjalin silaturahmi, dan saling berbagi.
Pelaksanaan tradisi nyadran berbeda di masing-masing daerah.
Namun, seiring dengan pengembangan tradisi ini, memasukkan unsur seni pertunjukkan di dalamnya.
Rangkaian kegiatan dari tradisi nyadran sebagai berikut ini:
Pertama, melakukan besik – pembersihan makam leluhur dari kotoran dan rumput.
Kegiatan ini bertujuan untuk masyarakat bergotong-royong untuk membersihkan makam leluhur.