Bila anak sedang kesal dan mulai ingin memukul, segeralah beralih ke cara berinteraksi yang lebih menyenangkan.
Orang tua dapat mengajak anak bernyanyi atau memberikan mainan kesukaannya.
Jika cara ini tidak berhasil dan anak terus memukul, katakan “daripada memukul, lebih baik peluk ibu”.
Atau ajari anak untuk menepuk bahu orang tua saat dia membutuhkan perhatian.
"Ajari anak-anak untuk memberi tahu Anda bagaimana perasaan mereka. Validasi perasaan mereka," kata Catricia Tilford, MD, dokter anak bersertifikat dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Tips Parenting: Gunakan Teknik Reframing untuk Membantu Anak Selalu Menjadi Optimis
- Tumbuhkan Empati sang Anak
Sudah waktunya bagi orang tua untuk mengembangkan empati dan membantu anak menyadari bahwa memukul bisa menyakiti orang lain.
Anak usia 2 tahun cukup pintar memahami maksud orang tuanya.
Dengan demikian, orang tua dapat mulai membimbing anak dalam menumbuhkan rasa empati, sehingga anak yang memiliki kebiasaan memukul bisa di atasi.
Oleh karena itu, jangan lupa menerapkan parenting untuk mengajari anak selalu meminta maaf setelah melakukan kesalahan.
Anak mungkin tidak dapat membayangkan dirinya berada pada posisi anak yang dipukulnya.
Namun sikap terpuji ini lambat laun akan merasuk jauh ke dalam jiwanya dan menyadarkannya akan akibat perbuatannya.
- Berikan Teladan yang Baik
Sulit untuk mengajarkan anak yang memiliki kebiasaan memukul untuk mengubah perilakunya jika orang tua sendiri suka memarahi, menyentuh, atau memukul setiap kali anak melakukan kesalahan.
Tujuan orang tua adalah membimbing anak mempelajari cara-cara positif mengelola emosi mereka.
Menerapkan parenting dengan Menghukum seorang anak atau mengatakan kepadanya bahwa mereka “jahat” atau “jahat” hanya akan memperburuk emosinya dan membuatnya menjadi lebih agresif.