GENMUSLIM.id - Hari Anak Sedunia, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 20 November merupakan saat yang tepat untuk merenungi tentang kesehatan mental anak-anak.
Seiring berjalannya waktu, perhatian terhadap kesehatan mental anak semakin mendalam, dan Hari Anak Sedunia memberikan kesempatan bagi kita semua untuk fokus pada hal ini.
Kesehatan mental adalah aspek yang tak terpisahkan dari kesejahteraan anak-anak, dan perayaan Hari Anak Sedunia ini mengingatkan kita akan pentingnya mendukung perkembangan psikologis mereka.
Sayangnya, problematika kesehatan mental pada anak tak jarang justru disebabkan oleh harapan orang tua kepada anak-anaknya.
Orang tua sering memiliki harapan yang tinggi terhadap anak-anak mereka.
Baca Juga: Mengapa Penting Memasukkan Anak ke PAUD: Pondasi Awal Pendidikan dan Perkembangan Bagi Si Buah Hati
Seringkali mereka tidak sadar telah memberikan banyak tekanan dan ekspektasi yang bisa memberikan dampak negatif pada kesehatan mental anak.
Melansir dari Instagram @kumparanmom, mari kita bahas hubungan antara parenting, harapan orang tua yang tinggi, dan dampak buruk yang mungkin timbul pada kesehatan mental anak.
Harapan Orang Tua dalam Parenting
Orang tua memiliki harapan alami terhadap perkembangan anak-anak mereka.
Harapan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari prestasi akademik hingga perilaku sosial, mereka ingin melihat anak-anak mereka berhasil dan bahagia.
Namun, terkadang harapan orang tua bisa menjadi terlalu tinggi dan tidak realistis.
Harapan orang tua yang berlebihan ini dapat muncul dari berbagai faktor, termasuk tekanan sosial, perbandingan dengan anak-anak lain, atau harapan untuk mencapai apa yang orang tua anggap sebagai "kesuksesan."