Pojok Baca Kesehatan: Benarkah Tramadol Dan Eximer Bukan Obat Golongan Vitamin? Ini Fakta Yang Diungkap Pakar!

 

GENMUSLIM.id - Tramadol dan Eximer belakangan ini jadi bahan perbincangan akibat sejumlah toko obat diringkus polisi akibat penjualan kedua obat ini.

 

Dikutip GENMUSLIM.id dari berbagai sumber pada Kamis, 31 Agustus 2023 bahwa peristiwa penjualan tramadol dan Eximer secara ilegal ini terjadi di Desa Mulyajaya, Kecamatan Kutawaluya, Karawang, Jawa Barat.

 

Penjualan tramadol dan eximer ini awalnya dipromosikan oleh dua orang berinisial R dan W , kemudian dibeli warga karena dikira obat multivitamin dan penambah stamina.

 

Kasus ini terungkap ketika warga desa tersebut ketahuan mengkonsumsi mulai dari usia anak hingga lansia yang kecanduan Tramadol dan Eximer.

 

Namun saat ini kasus tersebut sudah clear, warga telah diberi pengarahan tentang kedua obat tersebut dan biang keladi nya sudah di tangkap pihak berwajib.

 

 

Lalu termasuk jenis obat apakah Tramadol dan Eximer? Menurut pakar Farmakologi FKUI, Rianto Setiabudi mengemukakan kedua obat tersebut bukanlah vitamin dan tergolong obat keras.

 

Pembahasan mengenai tramadol itu sendiri adalah obat golongan analgesik opiat (narkotika) untuk meredakan rasa nyeri yang terjadi sepanjang waktu, cara kerjanya adalah dengan mengubah cara otak dan sistem syaraf dalam merespon rasa sakit.

 

Meskipun obat golongan narkotika ini mempunyai efek ketergantungan rendah, apabila dikonsumsi dalam jangka panjang dan tanpa resep dokter maka akan berujung fatal bagi kesehatan.

 

Efek sampingnya berupa kesulitan tidur, gelisah, sakit kepala, perubahan mood, tremor, nyeri otot, mulut kering, dan bila kian parah dapat menimbulkan gatal gatal, ruam, kehilangan kesadaran, bengkak pada anggota tubuh (mata,kaki, wajah,lidah, dan bibir), serta kejang.

 

Tramadol dikonsumsi di usia 15 tahun ketasa dengan catatan tidak boleh dikonsumsi oleh orang dengan riwayat kesehatan seperti hati, ginjal, dan jantung, selain itu tidak boleh untuk kelompok ibu hamil, menyusui bahkan saat program kehamilan.

 

 

Sedangka eximer merupakan obat golongan psikotropika yang mengandung Chlorpromazine, umumnya digunakan untuk mengobati penderita gangguan mental atau psikis.

 

Chlorpromazine dari eximer tersebut dapat dikeluarkan sampai dengan 43-65% dalam 24 jam, akan tetapu sebab sifat kelarutan obat ini, maka obat jenis chlorpromazine ini dapat dideteksi di urine hingga 18 bulan lamanya.

 

Pemberian obat psikotropika ini secara oral atau bahkan suntikan, jika ingin mengkonsumsi obat ini diharapkan untuk konsultasi terhadap dokter terlebih dahulu.

 

Efek samping yang ditimbulkan berupa masalah kesehatan bisa kelelahan, sedasi, gangguan koordinasi, dan mual, selain itu dapat memicu hal lain yang tidak diinginkan pada sistem kardiovaskular, seperti aritmia, dan tekanan darah.***