Project S Tiktok Disebut Bakal Saingi UMKM di Indonesia, Simak Seberapa Besar Dampak dan Pengaruhnya

Photo Author
- Sabtu, 5 Agustus 2023 | 08:35 WIB
Project S Tik Tok yang berpotensi saingi UMKM di Indonesia ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Anton/Pexels))
Project S Tik Tok yang berpotensi saingi UMKM di Indonesia ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Anton/Pexels))

GENMUSLIM.id - Apa itu Project S Tiktok? Project Ini merupakan sebuah inisiasi Tik Tok untuk menjual produk buatan mereka sendiri di platform dengan menggunakan algoritma Tik Tok yang dapat membaca kebiasaan penggunanya.

Wajar jika Project S disebut bakal saingi UMKM di Indonesia pasalnya berdasarkan data dari We are Social lebih dari 109,9 juta warganet di Indonesia memiliki akun di platform Tik Tok.

Melihat perkembangan dan pergerakan Tik Tok dalam mendominasi ruang digital saat ini dengan sangat cepat, menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial Project S Tik Tok.

Baca Juga: Anak Cerita Dibully Teman? Begini Sikap Orang Tua yang Benar Menurut Psikolog

Project S Tik Tok ini disinyalir akan lebih memprioritaskan penjualan produk buatan mereka terlebih dahulu dari pada produk buatan UMKM Indonesia. Dampak dan pengaruhnya UMKM lokal akan kehilangan ceruk pasar.

Project S yang kabarnya dipimpin oleh Bob Kang yang merupakan kepala e-commerce ByteDance yang meluncurkan fitur Trendy Beat di Tik Tok untuk menjual produk-produk yang tengah populer yang berasal dari toko-toko yang berafiliasi dengan ByteDance.

Dilansir GENMUSLIM dari Financial Times, Sabtu, 5 Agustus 2023, diungkap dari enam sumber yang mengetahui Project S Tiktok bahwa “Semua produk yang dipajang di fitur Trendy Beat dikirimkan dari Cina”.

Kondisi tersebut membuat toko-toko yang terafiliasi dengan ByteDance akan mengambil pangsa pasar yang selama ini diisi oleh penjual atau UMKM lokal.

Baca Juga: Kaum Millenial dan Gen-Z Lebih Suka Live Streaming Marketplace Tiktok daripada Shopee?

Persaingan yang ditimbulkan dari Project S ini akan menjadi tidak sehat karena Tik Tok sebagai pemilik platform akan menjadi produsen yang menjual dan berpotensi untuk memanipulasi konten mana akan dipopulerkan.

Terlebih algoritma Tik Tok saat ini mampu mengetahui produk apa saja yang paling diminati di suatu negara, dengan kemampuan riset pasar tersebut akan terdeteksi produk yang paling unggul, dan kemudian akan dijiplak dan dijual ke pasar dengan harga yang lebih murah.

Walaupun pihak Tik Tok Indonesia memastikan bahwa tidak ada bisnis lintas batas (cross border) di platform Tik Tok Indonesia, sehingga tidak akan penjual asing yang berasal dari luar negeri di Tik Tok Shop saat ini.

Terlepas dari jadi tidaknya Project S Tik Tok masuk ke Indonesia pemerintah perlu mengeluarkan regulasi yang jelas untuk melindungi pelaku usaha lokal agar seberapa pun besar dampak dan pengaruhnya tidak menjadi ancaman bagi UMKM di Indonesia. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: financial Times

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X