GENMUSLIM.id- Membiarkan anak bermain di luar ruangan memang berisiko membuatnya mengalami luka karena jatuh.
Namun, sebaiknya orang tua tidak membatasinya, terutama jika anak bermain di luar ruangan atau di sekitaran rumah dan hanya mengalami luka yang kecil.
Menurut Dokter Anak, Joanne Murren Boezem, MD, anak yang bergerak aktif dan bermain di luar ruangan menandakan bahwa anak dalam kondisi sehat dan tumbuh dengan baik.
Namun tak jarang hal ini menimbulkan rasa khawatir pada diri orang tua karena berpotensi dapat menimbulkan luka pada anak.
Sehingga tak jarang orang tua yang membatasi ruang gerak anak untuk menghindari resiko anak terluka.
Baca Juga: Momentum Hari Anak Nasional, Orang Tua Wajib Tahu! Ini Manfaat Anak Bermain di Luar Ruangan!
Pada dasarnya orang tua tidak perlu terlalu khawatir menghadapi anak yang bergerak aktif sejauh masih dalam batasan yang wajar.
"Adapun yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah tetap bersikap tenang seraya membimbing anak dalam mengelola perilaku aktifnya untuk melakukan hal yang bermanfaat," ujar Boezem seperti yang dilansir Genmuslim dari Kids Health pada Senin, 24 Maret 2023.
Namun apabila anak terlanjur mengalami luka saat bermain di luar ruangan, berikut merupakan 4 tahap yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua dalam mengatasi luka pada anak:
1. Membersihkan luka
Salah satu tahapan awal yang penting dalam mengatasi luka ketika anak mengalami cedera adalah dengan membersihkan luka tersebut dengan menggunakan air yang mengalir untuk menghilangkan kotoran, pasir, debu, kerikil, tanah untuk memastikan higienitas luka.
"Apabila anak mengalami pendarahan ringan, orang tua dapat terlebih dahulu menekan lembut bagian luka dengan menggunakan kain bersih atau kain kasa steril untuk memastikan perdarahan tersebut berhenti sebelum membersihkan luka tersebut dengan air yang mengalir," ujar Boezem.
2. Gunakan antiseptik
Setelah memastikan area pada luka sudah bersih, tahapan selanjutnya yang harus dilakukan yakni dengan memberikan cairan antiseptik untuk melindungi luka dari bakteri yang dapat berpotensi memicu terjadinya infeksi.
Setelah luka diberi cairan antiseptik, diamkan selama 5 menit sampai meresap agar bekerja secara efektif dalam mengobati luka.
3. Menutup luka dengan plester
Setelah pendarahan berhenti dan luka dibersihkan, orang tua dapat menutup luka dengan plester untuk mencegah luka terkontaminasi oleh debu ataupun kotoran yang dapat memicu terjadinya infeksi.
Plester untuk anak biasanya memiliki gambar yang lucu yang bermanfaat untuk menutup luka basah atau luka kering, seperti luka teriris, tergores, melepuh, luka bakar kecil, bisul, luka bernanah, dan luka yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk.
Baca Juga: Waspadai! Beberapa Penyebab Anak Menjadi Tidak Suka Membaca: Nomor 2 Paling Sering Terjadi
4. Merawat dan memantau luka
Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan dalam mengatasi luka pada anak adalah dengan merawatnya untuk memastikan bahwa luka tersebut berangsur-angsur pulih.
"Mengganti plester secara berkala seraya memberikan cairan antiseptik pada luka merupakan proses penting yang dapat mendukung proses penyembuhan luka lebih cepat," ujar Boezem.
Selain itu, orang tua juga dapat mengecek apa yang dirasakan oleh anak untuk memastikan bahwa luka yang dialami telah berangsur pulih.
Namun apabila luka tersebut tidak membaik dan mengalami pembengkakan, kemerahan dan bernanah, dapat segera konsultasikan hal tersebut ke dokter terdekat.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.