Artinya, keragaman di Indonesia tidak bisa dipaksakan menjadi satu, karena makna kesatuan artinya bersama-sama dalam keragaman.
Turut berkomentar pula seorang guru Mata Pelajaran PAIBP (Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti),
Yang sekaligus mengajar mata pelajaran PP (Pendidikan Pancasila) Farid Priandi, S.Hut. mengungkapkan hal senada.
Bahkan menurut Farid, upaya menjaga nilai perjuangan di NKRI adalah dengan tetap konsisten dalam satu barisan, meski berbeda-beda.
"Kita bisa ambil pelajaran dari baris berbaris, kenapa mereka berasal dari daerah yang berbeda? Mereka disatukan dalam barisan, meskipun beragam," ujarnya.
Kemudian Farid mengungkapkan, bahwa jangan sampai di masa depan ada pemikiran bahwa satu seragam itu harus, sehingga agama kelak akan disamakan.
"Jangan sampai lama lama agama disamakan, karena harus sama seragam paskibrakanya,
Aturan agama tetap nomor satu, karena ia dasar pemikiran yang membangun Pancasila," imbuhnya.
Ungkapnya lebih jauh, Farid menegaskan bahwa SMPIT Al Ukhuwah adalah salah satu role model, penerapan keberagaman dalam kehidupan berbangsa.
Baca Juga: Perdana! Menag Yaqut Cholil Qoumas Pimpin Doa Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Memorial Park IKN
"Keberagaman NKRI bisa dilihat disini, karena santri kami banyak juga dari pendatang jauh,
Ada yang berasal dari Kalimantan, Sumatera, Jawa, dll. Bahkan gurunya pun demikian," pungkasnya.
Pelaksanaan upacara 17 Agustus di Pesantren Al Ukhuwah berjalan Khidmat, dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan Al Ukhuwah.
Turut hadir, ketua yayasan, dan jajarannya mengikuti prosesi upacara tersebut.