GENMUSLIM.id – Masyarakat Indonesia akhir-akhir ini dihebohkan kembali oleh suatu peristiwa kekerasan yang terjadi pada santri di Pondok Pesantren Al Ishlahiyyah Kediri, yang bernama Bintang Balqis Maulana.
Bintang Balqis Maulana mengalami kekerasan di Pondok Pesantren Al Ishlahiyyah Kediri yang diduga mengalami kekerasan oleh 4 orang seniornya.
Sehingga sampai saat ini polisi masih terus menelusuri kasus yang terjadi menimpa Bintang Balqis Maulana di Pondok Pesantren Al Ishlahiyyah.
Kekerasan pada santri di Pondok Pesantren seringkali terjadi berulang-ulang.
Kasus ini bukanlah hal yang pertama kali, namun sudah banyak terjadi dibeberapa Pondok Pesantren di Indonesia.
Menanggapi kasus ini, apakah ada hubungannya dengan metode hukuman yang masih diterapkan oleh Pondok Pesantren kepada para santri, dan apakah hukuman itu masih efektif?
Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang menjadi tempat anak-anak untuk belajar tentang ilmu agama.
Pelaksanaan pendidikan islam ternyata masih mengedepankan konsep hukuman.
Sebagaimana terjadi di Pondok Pesantren yang masih menggunakan metode hukuman sebagai sarana untuk menjadikan para santri berkualitas.
Karena dalam hal ini, banyak orang-orang yang berangapan bahwa salah satu metode yang paling tepat untuk menanamkan suatu kedisiplinan pada santri ialah dengan metode hukuman.
Dan hukuman bisa menjadi wasilah yang diberikan kepada santri, agar mereka mengalami efek jera sehingga tiaka akan mengulangi kesalahan yang sama.
Namun apakah masih efektif dan relavan untuk diterapkan kepada santri saat ini?