GENMUSLIM.id – Menjelang akhir tahun menjadi hal yang sangat menyenangkan bagi sebagian orang, pasalnya mereka akan melewati beberapa hari libur, seperti Hari Natal (Hari Raya Umat Kristen) dan hari libur tahun baru.
Hari Natal merupakan hari raya bagi umat Kristen, yang selalu diperingati setiap tanggal 25 Desember.
Mengapa selalu bertepatan dengan akhir tahun? Karena, hari Natal merupakan peringatan hari kelahiran Yesus bagi Umat Kristen.
Lalu, apakah umat Islam boleh mengucapkan selamat hari Natal, sebagai bentuk saling menghargai antar umat beragama?
Dalam hal ini ada beberapa pendapat para ulama tentang hukum mengucapkan selamat hari Natal.
Sehingga, hukum mengucapkan selamat hari Natal setiap tahunnya pasti menjadi perbincangan publik di setiap menjelang perayaan hari raya umat Kristen itu.
- Adapun pendapat pertama yakni tidak memperbolehkan, seperti:
Beberapa Ulama’ seperti Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Ibnu Taimiyyah, Syekh Abdul Aziz bin Baz, Syekh Utsaimin, Syekh Ibrahim bin Muhammad al-Haqil, Syekh Ibrahim bin Ja’far, Syekh Ja’far At-Thalhawi, dan Ulama’-ulama’ lainnya yang berpedoman pada beberapa dalil, salah satunya adalah dalam Al-Qur’an surat al-Furqon ayat 72, yang artinya:
“Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.”
Golongan Ulama’ ini menafsirkan ayat tersebut, bahwa ciri orang yang akan mendapatkan martabat tinggi di surga adalah orang yang tidak memberikan kesaksian palsu.
Sementara, jika seorang muslim yang memberikan ucapan selamat atas hari raya agama lainnya, maka dianggap sama dengan memberikan kesaksian palsu dan membenarkan keyakinan umat non muslim tentang hari rayanya.
Dan akibatnya, dia tidak akan mendapatkan martabat yang tinggi di surga. Karenanya, para Ulama’ tersebut mengharamkan ucapan selamat atas hari raya non muslim.