GENMUSLIM.id – Di era digital saat ini, banyak bermunculan informasi dan berita hoax di dunia maya, jika tidak berhati-hati, kita dapat tertipu atau bahkan menyebarkan berita tersebut, oleh karena itu, ada salah satu cara menangkalnya, yaitu dengan pendekatan reduksionisme.
Pendekatan reduksionisme dalam filsafat adalah upaya untuk menguraikan testimoni/kesaksian yang diterima menjadi komponen mendasar yang lebih sederhana.
Filsuf yang mendukung pendekatan reduksionisme ini adalah David Humean (1711-1776).
Baca Juga: Hari Ayah Nasional 2023: Jangan Sampai Hilang Perannya! Ini 6 Cara Menjadi Ayah yang Baik untuk Anak
Dengan menggunakan pendekatan reduksionisme, hal yang rumit atau abstrak dapat dijelaskan oleh prinsip atau komponen yang lebih sederhana sehingga dapat dicapai pemahaman yang lebih mendalam.
Kita dapat menggunakan reduksionisme ini untuk menangkal berita hoax di dunia maya, yaitu dengan cara ketika kita menerima berita, kita tidak langsung mempercayainya begitu saja.
Kita perlu berpikir lebih kritis tentang berita yang kita dapatkan itu. Jangan sampai termakan oleh berita hoax yang memang ditujukan untuk menyesatkan atau memanipulasi opini publik.
Sebelum membahas lebih lanjut, perlu diketahui bahwa berita erat kaitannya dengan testimoni atau kesaksian.
Kesaksian sendiri adalah sumber pengetahuan yang berasal dari informasi yang diberikan oleh orang lain. Baik secara lisan maupun tertulis.
Kesaksian tidak hanya bisa didapatkan dari ruang belajar saja, tapi bisa kita peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya dari cerita, buku, laporan , atau komunikasi dengan orang lain.
Setelah mengetahui makna kesaksian, baru kita beralih ke bagaimana cara pendekatan reduksionisme menangkal berita hoax dari dunia maya.
Dilansir Genmuslim dari Jurnal “Mengatasi Berita Hoax dengan Pendekatan Reduksionisme” karya Suci Charolina pada Kamis, 2 November 2023, berikut penerapan reduksionisme dalam mengurai kesaksian:
1. Mengetahui terlebih dahulu apakah pemberi informasi memang orang yang dapat dipercaya melalui latar belakang orang tersebut.