GENMUSLİM.id - Remaja dan segala problematika yang menyertainya tentu menjadi tantangan tersendiri bagi parenting yang akan dilakukan orang tua.
Ilmu parenting mulai terasa penting di saat-saat memiliki anak remaja seperti ini ya Bunda.
Tumbuh kembang anak mulai bayi, remaja, sampai dewasa merupakan sesuatu yang paradoksal dan kompleks.
Di satu sisi selalu memberikan kesan yang membahagiakan, namun di sisi lain ada saja tingkah anak yang menyisakan rasa gelisah dan khawatir, apalagi ketika anak remaja sudah mulai ‘melawan’ orang tua.
Usia Pra-remaja adalah usia yang rentan karena pada jenjang ini anak sudah mampu menyampaikan emosi yang dimiliki secara lebih gambling namun belum mampu mengelolanya dengan baik.
Remaja dan eksistensi diri rasanya sulit untuk dipisahkan, tak heran jika di fase ini anak akan mulai menunjukkan sikap kontra yang biasa disebut dengan ‘melawan orang tua’.
Jika sudah begitu, apa yang harus dilakukan oleh orang tua?
Komunikasi Dua Arah adalah Kunci Menyelesaikan Masalah
Komunikasi selalu menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah.
Mengajak anak untuk sekedar ngobrol setiap hari rasanya cukup untuk meminimalisir terjadinya konflik antara orang tua dan anak.
Anak selayaknya manusia pada umumnya memilik berbagai kebutuhan yang ingin dipenuhi.
Jika mengacu pada pendapat Abraham Maslow, maka terdapat lima tingkat kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan, serta kebutuhan akan aktualisasi diri.
Baca Juga: Si Kecil Cenderung lebih Pendek Dibandingkan Anak Seusianya? Bunda Perlu Koreksi Jam Tidurnya!