Kenali Tanda Speech Delay pada Anak dan Kapan Harus Membawanya ke Dokter

Anak yang memiliki gangguan speech delay akan lebih sering tantrum dibanding anak yang mempunyai kemampuan bicara yang baik. 

 

Hal ini disebabkan oleh kemampuan bicara mereka yang belum matang sehingga anak dengan speech delay lebih sulit dalam mengutarakan maksudnya agar orang mengerti apa yang ia rasakan. 

 

Speech delay bukanlah diagnosa, melainkan gejala dari gangguan lain yang memengaruhi kemampuan bicara anak. 

 

 

Jadi, orang tua harus mengenali tanda-tanda speech delay dan mengetahui penyebabnya. 

 

1. Anak Usia 0--6 bulan : 

 

Anak tidak menoleh saat dipanggil namanya, tidak melewati fase babbling, tidak ada kontak mata.

 

2. Anak usia 6--12 bulan:

 

Anak tidak pernah menunjuk dengan jari pada suatu objek, ekspresi wajah kurang pada usia 12 bulan.

 

3. Anak usia 12--18 bulan: 

 

Kosakata kurang dari 3 kata, tidak mengikuti perintah satu arah, tidak melihat pada objek yang disebutkan.

 

 

4. Anak usia 18--24 bulan: 

 

Tidak menggunakan frase 2 kata, tidak menjawab pertanyaan secara verbal

 

5. Anak usia 24--36 bulan:

 

Kosakata kurang dari 200 kata, menjawab dengan mengulang, tidak memahami perintah, tidak memyampaikan keinginan secara verbal. 

 

Dilansir Genmuslim dari beberapa sumber pada 3 Agustus 2023,  ada beberapa penyebab yang menurunkan kemampuan bicara anak. 

 

1. Gangguan pendengaran

 

2. Masalah struktur mulut dan otot oral

 

3. Autisme spectrum disorder

 

4. Kurangnya stimulasi 

 

5. Terlalu banyak screen time

 

6. Gangguan perkembangan bahasa dan bicara 

 

7. Gangguan neurologis 

 

Dilansir Genmuslim dari Instagram Dokter Apin @dokterapin, jika anak mengalami tanda-tanda yang sudah disebutkan di atas, orang tua bisa membantu stimulasi anak di rumah sesuai tanda yang diberikan anak. 

 

Misalnya, jika anak tidak mampu dalam meramgkai kata, maka latih dengan satu kata serta  dilakukan pengulangan dan tambahkan menjadi 2 kata dan seterusnya," tulis Dokter Apin memberi penjelasan dalam Instagramnya

 

 

Namun, jika audah dilakukan stimulasi dan bicara anak masih belum ada perkembangan, sebaiknha orang tua segera membawa anak ke dokter spesialis anak sehingga dokter nanti akan menegakkan diagnosisnya.

 

Dengan demikian, anak akan mendapatkan penanganan atau terapi yang tepat. 

 

Jika speech delay tidak ditangani dengan baik, hal ini tentunya akan berdampak panjang dan berpengaruh pada masa depan anak. 

 

Misalnya, anak akan kurang percaya diri dan memgalami gangguan kecemasan. 

 

Selain itu juga akan memengaruhi masalah akademik atau prestasi belajar hingga masalah pekerjaan. 

 

Anak juga akan kesulitan untuk ikut berpartisipasi sosial serta mengalami masalah emosi dan perilaku.

 

Dengan demikian, orang tua memang butuh aksi untuk dapat menyelamatkan masa depan anak yang dimulai sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan. ***