Beasiswa yang diselenggarakan oleh kampus atau lembaga resmi biasanya menggunakan domain berakhiran .ac.id atau .gov.id untuk Indonesia.
Jika situs web menggunakan domain asing yang tidak terkait dengan lembaga pendidikan atau pemerintah resmi, hal tersebut bisa menjadi tanda bahaya.
Baca Juga: Mau Lanjut S2 dan S3? Yuk Intip 5 Beasiswa yang Paling Ditunggu di Tahun 2025! Salah Satunnya LPDP
2. Meminta informasi terkait data keuangan
Beberapa beasiswa palsu dapat digunakan sebagai alat untuk mencuri informasi pribadi Anda yang kemudian disalahgunakan untuk penipuan lebih lanjut.
Jika mereka meminta nomor identitas seperti KTP atau nomor NPWP terlalu awal, Anda harus hati-hati.
Karena pada umumnya beasiswa asli tidak meminta data pribadi.
Seperti rekening bank, nomor kartu kredit, nomor rekening atau pin saat awal pendaftaran.
Beasiswa resmi meminta informasi pribadi seputar biodata dan prestasi yang dimiliki.
3. Iming-iming 100% lolos beasiswa
Beasiswa yang sah dan kredibel tidak akan pernah memberikan jaminan bahwa setiap pendaftar akan lolos.
Karena biasanya ada seleksi yang ketat dan bersaing.
Jika sebuah beasiswa menawarkan jaminan lolos 100%, hal tersebut dapat menjadi salah satu tanda terbesar bahwa beasiswa tersebut palsu.
Karena pada dasarnya, para penyelenggara beasiswa pasti memiliki kualifikasi tertentu.
Tentunya, para calon penerima akan bersaing memperebutkan beasiswa tersebut.