Para pedagang yang bermukim di Nusantara kemudian menikah dengan wanita pribumi, baik dari kalangan bangsawan atau rakyat biasa.
Sebelum dilakukannya pernikahan, warga pribumi yang belum Islam mengucap dua kalimat syahadat terlebih dahulu.
Baca Juga: Menghadap Kiblat, Syarat Sah Sholat Bagi Kaum Muslimin: Dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram
3. Politik atau Proses Struktur Sosial
Kehidupan sosial masyarakat di lingkungan kerajaan menjadikan raja atau penguasa mereka sebagai sebuah sentral.
Artinya, tidak hanya mematuhi titah raja saja, acapkali penduduk mengikuti apa yang raja lakukan atau perintahkan.
Kondisi ini setidaknya membawa dampak yang baik bagi Islam itu sendiri. Di masa lalu, para raja akan berusaha diislamkan terlebih dahulu.
Setelah itu, rakyat kerajaan akan mengikuti apa yang dilakukan raja sehingga proses islamisasi mengalami peningkatan.
4. Pendidikan
Islamisasi melalui pendidikan dilakukan dengan mendirikan pondok pesantren tempat masyarakat belajar mengenai Islam.
Para santri yang telah belajar ilmu agama di pondok pesantren akan mengamalkan ilmunya di kampung halaman masing-masing, sehingga Islam menyebar di lingkungan masyarakat.
5. Seni dan Budaya
Islamisasi yang dilakukan melalui seni dan budaya menjadi salah satu jalur yang banyak dilakukan oleh para sunan di Pulau Jawa.
Masyarakat Indonesia hidup dalam budaya yang kental. Kondisi ini menjadikan para sunan mencoba menyebarkan Islam melalui kesenian.
Salah satu yang paling terkenal adalah penyebaran agama Islam melalui wayang. Selain itu, islam juga dikenalkan melalui kesenian gamelan serta seni ukir dan seni suara suluk.
Itulah beberapa jalur masuknya Islam ke Indonesia. Islamisasi yang dilakukan secara damai dan beragam telah menjadikan Islam tumbuh sebagai agama mayoritas di Indonesia.***