Anak akan belajar menyadari bagaimana wajahnya saat merasakan berbagai emosi.
3. Ajarkan anak menamai emosinya
Saat anak menangis karena mainannya rusak, ayah bunda dapat mengatakan, “Kamu sedih ya karena mainanmu rusak?”.
Validasi apa yang sedang dirasakan anak. bantu ia menamakan emosi dan penyebabnya.
Berempati dan terimalah perasaan anak. Hindari memberikan saran apalagi kritik kepada anak terutama saat anak masih belum dalam keadaan tenang.
4. Ajarkan anak mengekspresikan emosinya dengan aman
Emosi memang perlu diekspresikan, namun anak juga perlu memahami bagaimana cara mengekspresikannya dengan aman.
Terapkan batasan dalam mengekspresikan emosi, dengan 3 aturan: tidak menyakiti diri sendiri, tidak menyakiti orang lain, dan tidak merusak barang.
5. Ajarkan anak cara mengelola emosinya
Ayah bunda dapat mengajak anak mencari tahu aktivitas apa yang bisa dilakukan untuk menenangkan dirinya saat merasakan emosi yang intens.
Ayah bunda boleh memberikan pilihan kepada anak seperti: minum, berwudhu, menarik nafas, dipeluk, menggambar, atau yang lain.
Dengan belajar tentang emosi dan cara mengelolanya sejak kecil, harapannya ketika anak dewasa ia akan semakin terampil mengelola emosinya dan memiliki kesehatan mental yang baik. ***
Sobat Gen Muslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM MENYAPA", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/Gj3J3Md9EoGBu8HvPgXXEZ, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.