Mereka biasanya berprestasi tinggi di tempat kerja, sekolah, bahkan lingkungan bermainnya.
Mereka juga sering dipilih sebagai pemimpin tim.
Di sisi lain, orang koleris adalah orang yang tidak sabar dan keras kepala.
Mereka lebih memprioritaskan pencapaian tujuan dibandingkan membina hubungan sosial.
Untuk mendidik anak koleris yang emosional, sebaiknya ibu lebih bersabar dan tetap tenang saat si kecil mengalami ledakan emosional.
Namun, ibu perlu menetapkan Batasan agar anak belajar untuk memiliki control yang baik atas dirinya sendiri.
Selain itu, agar anak tidak mudah kehilangan semangat karena terlalu fokus pada tujuan, ibu perlu mengajarkan kepada anak tentang komitmen menyelesaikan apa yang sudah dimulai dan mengelola emosinya.
Baca Juga: Memahami Authoritative Parenting: Pondasi Penting bagi Pembentukan Kepribadian Anak yang Berkualitas
Sanguine artinya darah dalam Bahasa Latin. Galen menggambarkan orang-orang sanguinis memiliki temperamen optimis, sosial, dan bersemangat.
Biasanya anak sanguinis ekstrover dan mudah bergaul. Interaksi sosial terasa mudah bagi mereka.
Tipikal yang mudah ditemukan di Tengah kerumunan bukan di pinggiran.
Meskipun anak dengan tipe sanguinis memiliki sifat positif, sifat menyenangkan yang mereka punya sering membuat mereka impulsif dan ragu-ragu.
Mereka juga memiliki pola yang tidak teratur dalam menjalankan aktivitas, emosional, dan sangat sensitif terhadap apa yang orang lain pikirkan tentang mereka.
Hal ini membuat anak mudah meninggalkan teman lamanya.