GENMUSLIM.id – Memberikan aturan maka membutuhkan sikap yang konsisten dari orang tua menjadi pembelajaran agar anak bertanggung jawab.
Namun, perlu diperhatikan bahwa orang tua selain memberikan aturan yang konsisten jugaharus bisa menjadi contoh.
Ketika anak melihat orang tua yang memberikan aturan, tapi tidak konsisten melakukannya dapat membuat anak akan menganggap aturan tidak apa jika dilanggar.
Ketika aturan tidak diterapkan secara konsisten, anak-anak mungkin menghadapi konsekuensi negatif berikut:
- Ketidakjelasan:
Anak-anak mungkin menjadi bingung tentang apa yang diharapkan dari mereka jika aturan tidak konsisten. Mereka mungkin merasa tidak tahu bagaimana harus berperilaku.
- Ketakutan dan Kecemasan
Ketidak konsistenan dalam pengasuhan dapat menciptakan ketidakpastian, yang dapat membuat anak-anak merasa cemas atau takut karena mereka tidak tahu kapan atau mengapa aturan dapat berubah.
- Pembelajaran yang Salah
Anak-anak mungkin belajar bahwa aturan tidak perlu diikuti atau bahwa konsekuensi tidak selalu berlaku.
Ini bisa membentuk pemahaman yang salah tentang norma sosial dan etika.
- Perilaku yang Tidak Konsisten
Anak-anak mungkin merespons ketidak konsistenan dengan perilaku yang tidak konsisten.
Mereka mungkin mencoba menguji batasan atau mengambil risiko dengan asumsi bahwa aturan tidak akan diterapkan setiap saat.
Baca Juga: Menjadi Orang Tua yang Tegas dan Konsisten, Terapkan 5 Aturan Wajib Ini dalam Proses Parenting!
- Kurangnya Tanggung Jawab
Anak-anak mungkin kurang belajar bertanggung jawab atas tindakan mereka jika mereka tidak selalu dihadapkan pada konsekuensi yang konsisten.
Sehingga anak-anak akan berakhir malas dan melupakan aturan-atauran tersebut