GENMUSLIM.id- Jenis-jenis Pola Pengasuhan atau Parenting tentu wajib dan perlu diketahui oleh setiap orangtua, karena darisana kita bisa mengenali diri kita dan membantu untuk mengidentifikasi cara-cara kita selama ini dalam mengasuh anak.
Dalam dunia parenting dikenal beberapa teori pola pengasuhan terhadap anak, beberapa diantaranya akan diuraikan dalam tulisan ini dengan tujuan dapat memperkaya wawasan dan cara pandang kita terhadap pola pengasuhan ini.
Jenis-jenis pola pengasuhan atau parenting dalam artikel ini sepenuhnya didasarkan pada penelitian Diana Baumrind, seorang Psikolog yang Penelitiannya nanti dilanjutkan oleh Eleanor Maccoby dan John Martin.
Berikut beberapa jenis parenting menurut para pakar tersebut :
Baca Juga: Orang Tua Sebagai Figur Teladan Bagi Anak, Simak 5 Hal yang Harus Dihindari Dalam Mendidik Anak
- Orang Tua atau Pola Asuh Otoriter
Pola pengasuhan tipe ini menuntut anak-anak untuk mengikuti aturan secara ketat dan target tinggi terhadap beberapa tujuan.
Orang tua tipe ini berharap anak menjadi baik dan tidak membuat kesalahan.
Pola asuh ini bersifat kaku, tidak responsif dan tidak memberi pilihan bagi anak-anak.
Beberapa akibat pada anak adalah:
- Anak selalu takut salah
- Rentan mengalami masalah mental
- Tidak berani mengemukakan pendapat
- Rendah diri dan tidak mandiri
- Orang Tua atau Pola Asuh Demokratis/Otoritatif
Parenting tipe ini menunjukkan bahwa meskipun orangtua memiliki seperangkat aturan dan target serta tujuan yang tinggi terhadap anak-anaknya, namun mereka mengedepankan dialog dan diskusi.
Baca Juga: Mengatasi Konflik Sibling: Strategi Efektif untuk Membangun Hubungan Harmonis antara Saudara
Mereka ketat terhadap aturan tetapi juga memiliki toleransi dan tetap mendukung jika anak melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan.
Dampaknya terhadap anak adalah :
- Anak memiliki kesehatan mental yang baik
- Anak memiliki keterampilan sosial yang baik
- Cenderung baik secara akademik
- Mampu mengendalikan diri
- Orang Tua atau Pola Asuh Permisif
Perilaku pengasuhan jenis ini memberi penekanan pada kenyamanan anak, artinya orangtua cenderung memanjakan anak dan memiliki tuntunan yang sangat longgar terhadap anak, termasuk dalam penerapan aturan di rumah.
