Contohnya, ia mulai bermain-main saat menyusu yaitu dengan berbagai atraksi, berlama-lama menyusu hanya untuk mengisi waktu luang saja, bahkan menyusu hanya dijadikan penawar ketika rewel.
Jika sudah begini, saat anak menginjak usia 2 tahun, Bunda sudah dapat memulai untuk menyapih si kecil ya.
- Mulai Sibuk Bermain
Setelah menyusui selama 2 tahun full, ada baiknya Bunda mulai melakukan evaluasi yakni dengan lebih memperhatikan aktifitas si kecil.
Pada usia ini, tentu si kecil sedang ada pada masa asik-asiknya bermain ya Bunda.
Selain mulai mengeksplorasi diri, ia juga mulai sibuk mengeksplorasi lingkungannya dengan begitu intensitas menyusu sudah bisa mulai dikurangi, yang mungkin sebelumnya sehari bisa 4-6 kali, kini mulai dikurangi secara bertahap.
- Mulai Jarang Meminta ASI
Salah satu tanda awal si kecil sudah mampu disapih adalah ketika ia sudah mulai jarang meminta ASI.
Nah, waktu paling krusial untuk menyusu biasanya adalah ketika menjelang tidur, untuk itu, Bunda bisa mulai memikirkan cara lain yang dapat dilakukan sebagai pengantar tidur, selain menyusu, seperti membacakan dongeng, mengusap punggung, atau hal-hal lain yang paling membuatnya nyaman.
Pelan Tapi Pasti, Menyapihlah Dengan Cinta dan Kelembutan
Satu hal yang wajib Bunda ketahui adalah, tidak ada waktu yang pasti untuk menyapih.
Tidak ada yang terlalu cepat, dan tidak pula terlalu lambat, jadi setiap anak memiliki waktu dan prosesnya sendiri.
Sebelum menyapih, yang perlu Bunda lakukan hanyalah memberi pengertian, bahwa semua hal ada waktunya begitupun dengan menyusu.
Mengajak anak ngobrol tentang proses menyapih menggunakan kalimat positif adalah pondasi awal dari proses Weaning with Love.
Jika setelah 2 tahun penuh si kecil masih belum siap untuk disapih, maka Bunda masih bisa menundanya hinga satu atau beberapa bulan berikutnya.
Hanya saja, ketika Bunda sudah merasa cukup siap untuk menyapih, maka tips menyapih anak yang paling penting untuk di lakukan adalah konsistensi.