"Banyak kita nggak ngerti, disangka konsentrasi itu harus berjam-jam. Nggak gitu, konsentrasi itu adalah fokus pada apa yang di depan," jelas dr Aisah Dahlan.
Maka orang tua tidak boleh heran jika ditengah-tengah proses belajar anak akan terlihat mulai tidak konsentrasi karena memang hanya sedikit waktu konsentrasi yang dimiliki oleh anak-anak.
Biasanya setelah beberapa menit belajar anak akan mulai merasa tidak nyaman, seperti menggaruk-garuk anggota tubuhnya atau semacamnya baru kemudian ia akan konsentrasi kembali.
Akan tetapi, tidak sedikit orang tua yang mungkin tidak menyadari akan karakter anak.dr Aisah Dahlan juga menjelaskan tips mengatasi anak yang pendiam, pemalu dan juga penakut.
Cara orang tua dalam mendidik sang anak akan menentukan perilaku serta karakter anak. Namun bagi anak yang memiliki karakter pemalu dan pendiam mungkin sulit untuk dihilangkan.
Baca Juga: Konsistensi dan Kesabaran dalam Mempelajari Parenting: Proses Mendidik Anak Tidak BIsa Mendadak
dr Aisah Dahlan mengatakan bahwa orang tua tidak boleh memberikan label penakut pada anak.
"Tolong tidak dilabeli, 'anak penakut' itu anak tidak suka. Itu tambah takut nanti," jelas dr Aisah Dahlan.
Praktisi neuroparenting skill tersebut juga mengatakan bila orang tua harus mampu memberikan sikap yang memvalidasi emosi anak, ia juga menyampaikan caranya.
"Caranya memvalidasi emosi, 'kaka masih takut ya?'," kata dr Aisah Dahlan.
Selain hal itu, dr Aisah Dahlan juga berpesan agar anak diajarkan untuk selalu membaca kalimat Ta'awudz"Baca Ta'awuz memohon perlindungan kepada Allah agar dilindungi bagian depan,
Ta'awuz kedua di belakang, Ta'awuz yang ketiga di kanan, Ta'awuz yang keempat di kiri," kata dr Aisah Dahlan.
Kemudian dr Aisah Dahlan juga berpesan agar hal ini harus diajarkan terus menerus atau bukan cuma sekali "Itu diajari bukan cuma satu kali," tambah dr Aisah Dahlan.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/