Pramoedya Ananta Toer, di sisi lain, cenderung lebih fokus pada tema-tema politik dan sejarah, meskipun dalam beberapa karyanya juga ada wacana tentang peran gender dan identitas.
Baca Juga: Psikolinguistik: Rupanya Ketika Otak Bertemu Kata akan Berproses dalam Berbicara dan Membaca
3. Warisan Budaya dan Tradisi
Pramoedya Ananta Toer sering kali mengeksplorasi tema-tema yang terkait dengan budaya dan tradisi Indonesia, terutama dalam karya-karyanya yang mengangkat cerita-cerita sejarah.
Ia mencoba menggali akar budaya Indonesia dan mengekspos kekayaannya.
Ayu Utami juga menghargai warisan budaya Indonesia, tetapi seringkali dengan cara yang lebih kontemporer.
Ia mencampurkan elemen-elemen tradisional dengan pergeseran sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat modern.
4. Keadilan Sosial
Pramoedya Ananta Toer sering kali mengangkat tema keadilan sosial dalam karyanya.
Dia mencerminkan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang dialami oleh banyak rakyat Indonesia pada masa kolonial dan pasca-kolonial.
Karyanya menggambarkan perjuangan rakyat biasa untuk mencapai keadilan sosial.
Ayu Utami juga menyoroti isu-isu keadilan sosial, tetapi lebih berfokus pada isu-isu kontemporer seperti ketidaksetaraan gender, kesejahteraan sosial, dan dampak globalisasi terhadap masyarakat Indonesia.
Karya-karyanya mencerminkan upayanya untuk mempromosikan keadilan sosial di era modern.
5. Hubungan Manusia dengan Alam