GENMUSLIM.id – Kesepadanan disebut dalam Bahasa Inggris sebagai equivalence.
Menurut Machali, 2000, kesepadanan dalam penerjemahan bukanlah sebuah kesamaan.
Pendapat lain tentang kesepadanan dalam penerjemahan juga diutarakan oleh Flawley in Shuttleworth and Cowie. Menurut keduanya, tidak ada ketepatan dalam terjemahan.
Menurut Leonardi 2000 teori-teori tentang kesepadanan terjemahan dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok.
Kelompok pertama adalah teori yang dikemukakan oleh pakar terjemahan yang berorientasi kepada pendekatan linguistik terhadap terjemahan.
Kelompok kedua adalah teori kesepadanan yang dikemukakan oleh pakar terjemahan yang mempertimbangkan unsur budaya dalam terjemahan.
Baca Juga: Mari Kita Cari Tau Teori Morfologi Bahasa Indonesia: Pemahaman Tentang Struktur dan Bentuk Kata
Mereka memandang padanan terjemahan sebagai suatu yang berkaitan dengan transfer makna atau pesan dari budaya sumber ke dalam budaya sasaran dan berkaitan erat dengan pendekatan pragmatik semantik atau fungsional.
Dan kelompok yang ketiga adalah kelompok yang berada diantara kelompok pertama dan kedua, yang menyatakan penerjemah terbiasa dengan istilah ini, bukan karena konsep ini memiliki status teoritis.
Berikut teori kesepadanan yang dikemukakan oleh beberapa pakar penerjemahan:
- Roman Jakobson
Dia menyatakan bahwa “translation involves two different messages in two different codes” 1959: 232.
Dengan kata lain, meskipun terjemahan melibatkan dua bahasa yang berbeda, namun pesannya harus dibuat sepadan.
- Eugene A. Nida dan Charles Taber 1982
Mengungkapkan dua istilah formal correspondence padanan formal dan dynamic equivalence padanan dinamik.