Dua tahun kemudian dia pindah ke klub terakhirnya, Vissel Kobe, dan bermain selama dua tahun lagi di sana sebelum akhirnya memutuskan gantung sepatu.
Total gol yang dicetaknya di level klub adalah 135 gol dan 37 gol bagi negaranya. Sebuah pencapaian yang cukup fantastis bagi pesepakbola yang karirnya tidak begitu cemerlang.
Selama perjalanan karirnya di berbagai liga, Patrick Mboma sering menjadi korban rasisme. Dia bahkan pernah tidak digaji oleh Al-Ittihad hingga dia tidak memiliki sepeser uang lagi.
Setelah memutuskan pensiun sebagai pemain, Patrick Mboma tidak meninggalkan bidang yang telah digelutinya sepanjang hidupnya ini.
Dia bekerja sama dengan Federasi Sepakbola Kamerun dan menjadi komentator dalam setiap pertandingan tim nasional negaranya itu.
Selama menjalani kehidupannya, Patrick Mboma sangat tertarik dalam mempelajari agama Islam.
Menurutnya, setelah melewati jatuh-bangun pada karir dan kehidupannya, Islam adalah agama yang membawanya menuju ketenteraman.
Dia menilai Islam adalah agama yang damai dan membuat para pemeluknya menjadi pribadi yang lebih bijak.
Dan di tahun 2022, Patrick Mboma mengucapkan dua kalimat syahadat di sebuah masjid di kampung halamannya, Douala. Dia pun mengubah namanya menjadi Abdul Jalil.
Semenjak masuk Islam, Patrick Mboma sering membagikan momen-momen kehidupannya sebagai seorang muslim di media sosialnya. ***